Ragam

Lapas Sibolga Luncurkan Cucian Motor ‘Bang Napi’

Sibolga, buanapagi.com – Rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan (Lapas) secara umum orang ketahui hanyalah tempat para Narapidana yang menjalani sisa masa hukuman. Namun sisi lain dapat kita jumpai pada Lembaga Pemasyarakat Kelas II A Sibolga.

Dari pengamatan Media buana pagi, ketika melakukan kunjungan kerja, Senin (28/07/2020), ada hal yang menarik yang menjadi aktivitas seluruh penghuni Lapas yang berjumlah 1129 orang ini. Disini para napi tidak hanya diberikan pembekalan keterampilan, namun yang paling utama diberikan bimbingan rohani melalui kegiatan-kegiatan keagamaan untuk membentuk kepribadian muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak mulia dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Kepala Keamanan Lapas Kelas ll A Osbin Naibaho mengatakan, pembentukan karakter bagi setiap napi salah satunya melalui kegiatan meningkatkan pengetahuan agama. Sebab menurutnya, pengetahuan atau ilmu agama menjadi dasar seseorang untuk menjadi lebih baik lagi.

Osbin menerangkan, salah satu kegiatan keagamaan adalah melalui Jumat ibadah dilaksanakan setiap Minggu yang diikuti oleh seluruh penghuni warga binaan pemasyarakatan dengan menghadirkan penceramah dari Muslim dan Nasrani melalui Depag Sibolga.

Dia juga menambahkan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Sibolga selalu aktif mengembangkan kegiatan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), baik pembinaan kepribadian maupun pembinaan kemandirian. Salah satu implementasi dari pembinaan kemandirian di Rutan Sibolga adalah dibukanya tempat cucian motor melalui kerja sama dengan pegawai Lapas Sibolga.

Cucian motor ini akan dijalankan oleh narapidana asimilasi yang telah mendekati habis masa pidananya, dengan diawasi oleh staf kesatuan pengamanan Lapas Sibolga, sehingga diharapkan sebelum bebas mereka telah mendapat keterampilan yang kelak berguna setelah bebas, baik untuk dirinya, keluarga, maupun masyarakat, tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Kasubsi Sarana Kerja Makinan Panjaitan. Dikatakannya, warga Binaan Pemasyarakatam (WBP) harus dilaksanakan secara terpadu untuk meningkatkan kualitas warga binaan pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat dan dapat berperan aktif dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggungjawab.

Disampaikannya, hasil cucian motor tersebut sesuai peraturan yang ada harus disetor ke kas negara. Sebagian kita berikan juga ke napi yang mencuci motor tersebut. Keuntungannya bagi Napi adalah mereka dibina, sehingga mereka mendapatkan bekal keterampilan. Nantinya ketika sudah keluar, mereka tidak canggung lagi berbaur dengan masyarakat,” ungkapnya kemedia.(bp/SN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *