Medan,buanapagi.com – Kejahatan jalanan, khususnya aksi merampas harta benda orang lain dengan kekerasan, meresahkan publik di Provinsi Sumatera khususnya Medan. Banyak pelaku adalah anak di bawah umur.
Polrestabes Medan kini disibukkan dengan penyelidikan kasus begal yang menimbulkan korban dan harta benda. Fenomena begal yang marak belakangan ini tidak sekadar faktor ekonomi ataupun isu keluarga, tetapi ada peran sistim keamanan lingkungan yang kini mulai hilang.
Untuk mencegah anak menjadi pelaku dugaan tindak pidana, peran lingkungan dan keluarga sangat penting sebagai benteng pencegahan.
Pernyataan tersebut disampaikan anggota DPRD Sumut , dr. Tuahman Franciscus Purba , M.Kes, Sp, An.saat ditemui di ruangannya , Jumat (28/7) menyikapi kejahatan begal yang kini marak dilakukan kaum remaja.
“Peran keluarga sangat penting, karena kuantitas waktu anak lebih banyak di keluarga dari pada di sekolah disamping lingkungan,” kata politikus partai Nasdem ini.
Dia juga menghimbau perlu lagi membentuk pos kamling di setiap lingkungan Kota Medan juga berpengaruh penting. Pasalnya, masyarakat setempat akan menjaga warga yang berbuat tindakan kriminal maupu di luar lingkungan.
“Pos kamling juga memupuk kepada masyarakat agar bersifat gotong royong, toleransi dan saling menjaga setiap warga sekitar,” ucapnya.
Disebutkan peran pos kamling saat ini tidak lagi sekedar mengetahui setiap pendatang yang datang ke daerahnya tetapi mengetahui kondisi remaja apakah sudah berada di rumah di saat malam.
” Efektifnya pos kamling melakukan ronda setiap malam pada jam 22.00 Wib ke setiap rumah yang mempunyai anak usia remaja dan mempertanyakan apakah sudah berada di rumah atau belum, jika belum ditanya dimana keberadaanya,” ujar Ketua Fraksi Nasdem DPRD Sumut ini.
Disamping anggota dewan dari Medan II ini menilai masih lemahnya kualitas pendidikan di Kota Medan. Terbukti banyak warga pengangguran karena ketidakmampuan bersaing dalam dunia kerja dan minimnya keterampilan.
Akibatnya, pengangguran dan kemiskinan dimana- mana sehingga marak terjadinya tindak kejahatan kriminal, aksi begal dan pencurian. Begitu juga penyalagunaan narkotika hingga rasa solidaritas yang menurun serta moralitas masyarakat yang terdegradasi.
Untuk itu menurut Tuahman semua persoalan diatas supaya menjadi perhatian serius seluruh pemangku kepentingan. Kepada Pemko Medan diingatkan harus segera memikirkan langkah dan kebijakan untuk menanganinya.
” Paling miris lagi maraknya peredaran Narkoba. Hal itu terbukti dari para pelaku begal yang berhasil ditangkap aparat hukum, kebanyakan terindikasi menggunakan narkoba.
Untuk itu, kata Tuahman minta Pemko Medan segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Narkoba ditingkat lingkungan sebagai langkah antisipatif untuk meminimalisir peredaran narkoba yang semakin merajalela.
” Satgas Anti Narkoba dalam melaksanakan tugasnya berkolaborasi dengan aparat hukum dan tokoh masyarakat, sehingga upaya mencegah peredaran narkoba akan lebih masif dan terkoordinir, ” tegasnya. (ndo)