Ragam

Dana Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Sekolah SDN 1 Nusawunggu Diduga Bocor

Pringsewu, buanapagi.com – Sekolah Dasar Negri (SDN) 1 Nusawungu, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung diduga tidak merealisasikan anggaran dana pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah untuk perawatan pada fisik gedung sekolah, Rabu (13/4/2022).

Pada tahun 2020 SDN 1 Nusawungu di
triwulan Satu (1) merealisasikan dana pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah sebesar Rp. 5.230.000, ditriwulan Dua (II) sebesar Rp. 4.362.000 dan Tiga (III) sebesar Rp. 3.472.000. 

Namun terlihat pada beberapa bagian titik terlihat seperti, kaca jendela tujuh kacanya yang sudah tidak ada, plafon sudah terlihat bolong-bolong dan lepoan semen pada bagian tembok di ruangan kantor dewan guru sudah ngelupas.

Kepala sekolah SDN 1 Nusawungu Suminto saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa soal anggaran untuk prmeliharaan sarana dan prasarana sekolah itu tergantung yang diperlukan oleh sekolah, karena hanya beberapa persen saja untuk dianggarkan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.

“Seperti contoh untuk memperbaiki bagian-bagian fisik yang rusak ringan. Untuk lebih jelas berapa besarnya anggaran, untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah itu tanyakan kepada bendaharanya,” kata Suminto.

Bendahara sekolah yang namanya tidak ingin disebutkan mengatakan dengan singkat, saya lupa, untuk catatannya kebetulan bukunya ketinggalan dirumah.

“Saya lupa, buku catatannya tinggal dirumah,” tukasnya.

Suminto, melanjutkan untuk dana pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah tahun 2021 itu kita buatkan garasi motor, itu yang depan.

“Untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah tahun 2021, kita buatkan garasi sepeda motor yang didepan,” imbuhnya.

Ia menambahkan, kalau kita perbaiki kaca-kaca jendela yang sudah tidak ada  itu percuma karena kusen-kusennya sudah buruk, sekalian nunggu direnovasi saja.

“Tanggung, kalau kaca-kaca jendela yang sudah tidak ada kacanya itu kita pasang baru, karena kayu kusen-kusennya sudah gapuk (buruk) mending sekalian saja nunggu direhab,” ungkapnya.

Diwaktu yang sama, dikatakan salah satu guru bidang studi agama Islam yang sempat ditemui wartawan pada saat memberikan materi pelajaran kepada murid-muridnya diruang kelas 1, dengan nada berlahan Sutrisno mengatakan, itu daun jendelanya seperti itu sudah tidak ada kacanya.

“Ini ruang kelas satu dan sebelahnya adalah ruang kelas dua, itu sudah tidak ada kacanya,” kata Sutrisno.

Hasil investigasi media ini, di beberapa bagian titik pada gedung sekolah terlihat seperti, triplek bagian plafon ruang kelas sudah terlihat lepas – lepas dan kusam seperti tidak pernah dicat dan kaca-kaca  jendela bagian belakang ruang kelas satu dan dua terlihat ada tujuh jendela sudah tidak memakai.  (bp/abd).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *