Tebingtinggi, buanapagi.com – Lemang sebagai ikon Kota Tebingtinggi harus tetap dipertahankan. Untuk mempertahankan ikon tersebut dibutuhkan inovasi dan kreatifitas para pengusaha lemang yang ada sebagai makanan tradisi kota ini.
Demikian disampaikan Walikota Tebingtinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM saat acara Sarapan Lemang Bersama sekaligus peresmian secara simbolis Lokasi Wisata Lemang Kota Tebingtinggi hasil pengabdian pada masyarakat LPPM USU Medan, Kamis (28/1/2021) di Gedung Balai Kartini Kota Tebingtinggi.
Walikota mengatakan, ini merupakan langkah awal yang kita lakukan untuk kiranya menumbuhkan kreatifitas dari pengusaha lemang di Kota Tebingtinggi. Lemang ini bukan hanya menyangkut masalah produksinya saja, tetapi kemasannya, mutu dan rasa serta pemasarannya.
“Maka oleh karena itu hari ini kita mencoba lemang dengan berbagai rasa varian dan topping. Nantinya kita juga akan mendorong masuknya lemang ini ke restauran-restauran atau kafe sebagai menu pembuka atau penutup hidangan. Sehingga kuliner lemang benar benar menjadi ciri khas Kota Tebingtinggi,” kata Walikota.
“Kreatifitas inovasi adalah untuk membuat standar lemang itu dalam bentuk ukuran maupun rasa baik melalui olahan tradisional maupun melalui tehnologi. Namun lemang tradisional perlu juga dilestarikan agar konsumen tahu perbandingan rasa lemang tradisional dan lemang modren”, Imbuh Walikota Tebingtinggi.
Terkait pengembangan lemang dan komoditi UMKM ini, Walikota berharap agar ini disertai keterangan komposisi bahan makanan, label halal dan ada keterangan dari BPOM sebagai bentuk kualitas makanan yang akan dipasarkan.
Kegiatan dirangkaikan penyerahan hadiah dan sertifikat lomba Kampung Tangguh 2020, Desain Motif Batik dan Inivasi TTG 2020. Hadir dalam acara tersebut, Sekda Muhammad Dimiyathi, S.Sos, M.TP, Ketua Tim LPPM USU Dr. Achmad Delianur Nasution, para Pimpinan OPD Pemko Tebingtinggi, Ketua Darma Wanita Kota Tebingtinggi serta para Camat dan Lurah.(bp5)