Medan, buanapagi.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menerima 40.000 vaksin Covid-19 dari Pemerintah Pusat, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (5/1). Vaksinasi di Sumut akan mulai dilakukan 14 Januari mendatang.
Vaksin Sinovac tersebut tiba di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Selasa (5/1) pagi. Dengan pengawalan dari personel Brimob, usai diterima Gubernur di rumah dinas, vaksin langsung disimpan di gudang penyimpanan milik Dinas Kesehatan Sumut di Jalan HM Yamin Medan.
Menurut Gubenur Edy Rahmayadi, vaksin tersebut akan diprioritaskan untuk para tenaga medis, karena mereka yang melakukan kontak langsung dengan para pasien Covid-19. “Saat ini vaksin memang difokuskan untuk tenaga kesehatan, sebanyak 72.451 orang total tenaga kesehatan kita yang ada di Sumut, yang kita ajukan untuk diberikan vaksin, tanggal 14 Januari sudah harus kita mulai melakukan vaksinani,” ujar Edy Rahmayadi, usai menerima vaksin.
Untuk menghapus keraguan tentang keamanan vaksin yang sempat muncul di tengah masyarakat, Edy berharap menjadi orang pertama disuntik vaksin di daerah ini. “Karena ini akan divaksin kepada rakyat saya, tak apa saya yang pertama kali divaksin untuk memastikan rakyat saya aman,” ujar Edy.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit menjelaskan, pemberian vaksin akan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia, metodenya penyaluranya masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pemerintah Pusat. Termasuk apakah 40.000 vaksin tersebut diberikan langsung untuk 20.000 orang tenaga kesehatan, sebab satu orang akan disuntik vaksin sebanyak dua kali.
“Bisa jadi juga 40.000 vaksin untuk 40.000 orang Nakes (tenaga kesehatan), kita akan tunggu kabar dari Pemerintah Pusat, kapan vaksin selanjutnya masuk,” ujarnya.
Tentang distribusi vaksin ke daerah kabupaten/kota, Alwi menyampaikan, belum dapat memastikan berapa alokasi setiap daerah. Saat ini pihaknya sedang mengusahakan akses program dari Kementerian Kesehatan agar dapat memastikan berapa jumlah vaksin yang akan disalurkan ke setiap kabupaten/kota yang ada di Sumut.
Sementara itu, terkait kabar simpang siur tentang dampak negatif vaksin Sinovac yang beredar di dunia maya, Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar mengatakan agar masyarakat tidak cepat memercayai informasi tersebut, karena vaksin tersebut dipastikan aman.
“Vaksin ini kan sudah melewati proses, melewati tahap 1, tahap 2 dan tahap 3. Dan pada tahap 3 dilakukan uji coba pada beberapa orang, kita harus menyakini pihak instansi yang membuat vaksin tersebut punya niat, tekad dan semangat yang kuat untuk memberantas Covid-19, sehingga produk yang dihasilkan pun harus berkualitas, oleh karena itu, kepada masyarakat jangan cepat percaya pada berita hoaks,” ujarnya.
Terpisah, Fitryah Haryani, salah seorang tenaga kesehatan di Sumut yang akan mendapat suntikan vaksin Covid-19 tersebut, mengaku sudah siap untuk disuntik vaksin tersebut. ”Saya menerima SMS sudah seminggu yang lalu, kemudian saya pastikan dengan melakukan pengecekan di aplikasi PeduliLindungi, dan memang terdaftar. Sempat takut karena banyak kabar tidak baik yang beredar, yang bilang tidak halal, belum teruji dengan baik, tapi Insya Allah bila niat kita baik, semua akan baik baik saja, apalagi saya Nakes yang memang menjadi prioritas untuk divaksin,” ucapnya.
Rapat Koordinasi Penyaluran Vaksin
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina mengikuti rapat koordinasi dengan Kementerian Kesehatan mengenai penyaluran vaksin yang rencananya akan dilakukan serentak seluruh Indonesia, Selasa (5/1), secara virtual dari Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut.
Pada pertemuan tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan tahapan dalam menyalurkan vaksin, tahap yang pertama yang akan dilakukan adalah vaksinasi ke tenaga atau ke petugas kesehatan. Di Indonesia sendiri ada 1,6 juta orang Nakes, yang tersebar di 34 provinsi. “Periode pertama vaksinasi dilakukan pada bulan Januari hingga April 2021, dengan sasaran awal tenaga kesehatan dan petugas publik hingga lansia, kemudian pada periode kedua vaksinasi akan dilaksanakan pada bulan April 2021 hingga Maret 2022, dimana masyarakat rentan dengan masyarakat di daerah dengan resiko penularan tinggi,” ujarnya.
Menteri Budi juga mengatakan bahwa fasilitas kesehatan, petugas vaksinator dan logistik biofarma akan melakukan pengiriman vaksin secara serentak mulai dari 3 Januari 2021. ”Sebanyak 30.346 orang SDM yang telah dilatih untuk melakukan vaksinasi, 9.172 Faskes yang sudah mendaftar di aplikasi P-Care BPJS per 4 Januari 2021,”terangnya.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang juga ikut pada pertemuan tersebut, mengajak para pemimpin daerah mengaktifkan kembali posko Covid.19. Pasalnya angka kasus Covid-19 di sejumlah daerah kembali naik.
“Kepada bapak dan ibu kepala daerah, saya berharap di tahun baru ini, dengan anggaran baru bisa mengalokasikan dana, untuk kembali mengaktifkan posko, tidak hanya ditingkat provinsi saja, kalau bisa hingga ke tingkat RT/RW, kami yakin kasus yang tinggi bisa kita tekan,” harapnya.(bp3)