Pematangsiantar, buanapagi.com – Kota Pematangsiantar adalah kota pedidikan, ujar Calon Wali Kota Pematangsiantar Asner Silalahi. Namun, hal ini tidak akan terjadi kata staf DPR RI Simson Simanjutak. SH di Cafe Vona ketika kunker ke Kota Pematangsiantar Senin (16/11/2020 ), dimana judi tembak ikan (arena Gelper) di Kota Pematangsiantar sudah dibuka kembali. Salah satunya di Jalan Sriwijaya Kelurahan Melayu Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar dan sekitarnya, banyak tempat – tempat (arena Gelper) yang tersembunyi.
Keberadaan lapak (arena Gelper) tersebut diduga kuat berkedok judi, yang akan terus berkembang dan marak di Kota Pematangsiantar, berdasarkan investigasi buana pagi, Senin (16/011/2020).
Media ini mencoba menelusuri tempat – tempat arena Gelper yang berkedok perjudian ternyata, saat team media ini berada di dalam arena “Gelper”, kami melihat spanduk yang bertulisan dilarang bermain judi dan pusat permainan ketangkasan.
Media ini dan team mengamati (Gelper) hiburan permainan anak – anak dan keluarga itu, semua hanya sandiwara belaka untuk mengelabui para petugas aparat kepolisian dan aparat lainnya, “Gelper” sesungguhnya diduga kuat lapak praktik perjudian elektronik atau lebih di kenal dengan nama lain (Ding dong/Jack pot).
Modus yang digunakan dalam permainan ini yakni, pencandu ‘Gelper’ harus membeli koin, kemudian mereka bermain dan harus mencapai target “Jack pot” sampai berhasil, jika berhasil memenangkan “Jack pot”
Mereka boleh menukarkannya dalam bentuk uang atau hadiah lain nya. Dan apa bila tidak “Jack pot”, player harus kembali membeli coin lagi.
Cara ini digunakan untuk mengelabui sorotan publik khususnya aparat terkait, maka pencairan uang atas hadiah ‘Gelper’ berada diluar Gelanggang, yang sebenarnya sudah tidak menjadi rahasia umum bagi para maniak Gelper.
Dengan berjamurnya aktivitas praktik ‘arena Gelper’ di kota Pendidikan ini, mengapa pemerintah dan aparat hanya diam dan menutup mata?. Apa mungkin ada permainan dibalik semuanya ini. Hal ini menjadi pertanyaan besar, mengapa hal seperti itu terkesan dibiarkan tanpa ada tindakan tegas dari aparat maupun pemerintah.
Dengan adanya praktik Gelper ini, akan membawa pengaruh besar terhadap kalangan orang tua, pemuda bahkan anak sekolahan, yang akibatnya sangat fatal dan dapat menimbulkan hancurnya ekonomi keluarga, rusaknya generasi kalangan pemuda maupun pelajar yang ikut terinfeksi dengan adanya judi Gelper ini.
Ketika media ini meminta tanggapan masyarakat yang berada disekitar lokasi ‘Gelper’ dan meminta namanya tidak ditulis mengatakan, ini Gelper sangat menyesatkan bahkan merusak generasi anak-anak bangsa kita, kita berharap kepada aparat, supaya segera mengambil tindakan tegas kepada oknum pengusaha dan penjudi ‘Gelper’ untuk tidak beraktivitas di wilayah Jalan Sriwijaya Kelurahan Melayu Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar.
Menurut informasi dari masyarakat terkait perjudian ini, sebelumnya telah terjadi aksi keributan seorang ibu dan masyarakat di depan tempat arena judi tersebut, menurut masyarakat yang tak mau namanya dituliskan, bahwa suaminya telah menghabiskan uang dari rumah bahkan motor mereka sudah terjual akibat judi gelper ini.
Dia juga mengatakan dalam hal ini apa lbila tidak ditanggapi dengan serius oleh pihak terkait (polisi) masyarakat akan menyurati hal ini ke Polda, Gubernur dan Presiden, ujarnya ke media Buana pagi, Senin (16/11/2020).
Dia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Pematangsiantar untuk bekerja sama membangun dan menjaga kota pendidikan ini agar tetap damai, sejahtera, bersih dari segala jenis perjudian maupun kemaksiatan.(bp/SN)