Medan, buanapagi.com — Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2025 resmi dibuka pada Jumat (18/7/2025) di Tiara di Tiara Convention Centre Medan. Kegiatan ini mengusung tema “Merajut Inovasi Lokal UMKM yang Inklusif, Berkelanjutan, dan Berdaya Saing” dan menjadi ajang penting untuk menampilkan potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Sumatera Utara.
Hadir dalam pembukaan antara lain Deputi Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution, unsur Forkopimda Provinsi Sumut, konsulat negara sahabat, perwakilan Bank Indonesia dari dalam dan luar negeri, Ketua DPRD Sumut serta Ketua Dekranasda Sumut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Rudi Brando Hutabarat, menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendorong pertumbuhan UMKM di Sumut.
Rudi Brando Hutabarat menjelaskan bahwa KKSU bukan sekadar pameran, tetapi juga wujud konkret langkah Bank Indonesia untuk mendampingi UMKM naik kelas dan menembus pasar ekspor. Dalam waktu kurang dari empat bulan terakhir, UMKM binaan BI telah mencatatkan ekspor sebesar Rp 49,6 miliar dan ke depan ditargetkan transaksi ekspor dapat menembus angka Rp10 miliar.
Menurutnya, Bank Indonesia ingin UMKM tidak hanya berkembang dari lokal ke nasional, tetapi juga mampu bersaing secara global.
Lebih lanjut, Rudi menyampaikan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat akses keuangan dan literasi digital bagi pelaku UMKM. Saat ini, baru sekitar 7,7% UMKM yang memiliki akses pembiayaan, dan hanya 3% yang terhubung dengan ekosistem digital.
“Dalam mendukung transformasi tersebut, BI turut membina UMKM agar lebih bankable, memperluas sinergi dengan lembaga pembiayaan, serta mendorong pelaku usaha untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam proses produksi mereka. Rangkaian kegiatan KKSU tahun ini juga melibatkan edukasi melalui talkshow, literasi keuangan, serta lomba dan pertunjukan seni yang dirancang untuk menarik perhatian generasi muda”, jelasnya.
Gubernur Sumatera Bobby Nasution dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi untuk memperkuat peran UMKM sebagai pilar ekonomi daerah.
Bobby Nasution menyebut bahwa UMKM harus menjadi motor penggerak ekonomi yang nyata.
Bobby mengungkapkan bahwa dalam kondisi ekonomi apapun, tidak ada yang bisa membantah bahwa keberadaan UMKM sangat penting bagi ketahanan ekonomi bangsa. Karena itu, menurutnya, pemerintah daerah harus mampu menghadirkan kebijakan yang menyentuh langsung pelaku usaha, termasuk dari aspek pembiayaan, pelatihan, dan teknologi.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Destry Damayanti, menambahkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan domestik yang besar di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Menurutnya, konsumsi lokal yang kuat dan sistem keuangan yang adaptif menjadi andalan dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional. Dia menyampaikan bahwa Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan dan diharapkan kebijakan tersebut segera ditransmisikan oleh perbankan kepada pelaku UMKM agar mereka semakin bergairah dalam mengembangkan usaha.
Selain itu, Destry juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan OJK dan pemerintah daerah dalam memperluas jangkauan program-program pembiayaan hijau dan sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja besar.
Sebagai bagian dari acara pembukaan, dilakukan penandatanganan kesepakatan ekspor antara empat UMKM Sumut dengan buyer internasional.
KKSU 2025 akan berlangsung selama tiga hari yang dimulai tanggal 18 hingga 20 Juli di Podo Moro Medan dan menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti pameran produk unggulan UMKM, pertandingan kopi internasional, fashion show, edukasi literasi keuangan, serta berbagai kompetisi dan pertunjukan.
KKSU juga menjadi ajang persiapan menuju Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 yang akan diselenggarakan Agustus mendatang di Jakarta, dengan menampilkan 46 UMKM unggulan dari seluruh Indonesia, termasuk dari Sumatera Utara. Penyelenggaraan KKSU diharapkan dapat mendorong pemerataan ekonomi, peningkatan daya saing pelaku usaha daerah, dan memperkuat kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional. (bp1)