Lampung Tengah, buanapagi.com – Kegiatan proyek rehabilitasi jaringan irigasi di Way Waya Krui, berlokasi sekitar bendungan Sri Way Langsep, kecamatan Kalirejo, kabupaten Lampung Tengah tidak terdapat papan nama proyek, Rabu (1/9/2021).
Hasil pantauan dilokasi selain tidak terlihat terpasangnya papan nama proyek, juga terlihat sejumlah pekerja pun tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD).
Disamping itu juga, nampak pada pemasangan batu belah dinding saluran irigasi yang dilaksanakan oleh pekerja tidak memakai pondasi tanam dan bagian lantai yang lama terlihat tidak dibongkar.
Seperti katakan salah seorang pekerja ditempat itu mengatakan, untuk adukan (campuran) semen menggunakan takaran lima satu.
“Untuk campuran adukannya, lima angkong pasir dan satu sak semen,” kata pekerja, Selasa (31/8/21).
Dilokasi pihak rekanan, melalui pengawas lapangan yang enggan menyebutkan namanya, ketika dikonfirmasi tidak mau berkomentar apa-apa, hanya menyebut program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) selaku pihak kontraktor CV. Mudia Karya.
“Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) CV. Budia Karya pihak kontraktor,” jelas dia, namun tidak menyebutkan rinciannya.
Untuk diketahui, Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional yang mengedepankan kemajuan sektor pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
Seperti dikutip dari www.ipdmip.org. IPDMIP adalah program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten.
Karena, program IPDMIP dinilai sejalan dengan kebijakan nasional, khususnya di bidang pertanian. Karena, IPDMIP juga menggenjot produktiitas pertanian untuk menjaga ketahanan pangan. (bp/Tim)
