Asahan

Stabilisasi Harga, Pemkab Asahan Laksanakan Gerakan Pangan Murah di Kecamatan Kota Kisaran Barat

Asahan, buanapagi.com – Pemerintah Kabupaten Asahan mulai melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai langkah taktis menstabilkan harga dan memperkuat ketahanan pangan di tengah naiknya harga bahan pokok, khususnya beras.

GPM merupakan intervensi pasar berskala kabupaten yang dirancang untuk memberikan akses langsung kepada masyarakat terhadap bahan pangan strategis dengan harga lebih rendah dari pasaran. Kebijakan ini menjadi bentuk respons cepat terhadap fluktuasi harga yang berisiko memperberat beban pengeluaran rumah tangga, terutama jelang peringatan HUT ke-80 RI.

Pelaksanaan GPM perdana yang berlangsung di halaman kantor Camat Kota Kisaran Barat disaksikan Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin S.Sos, M.Si didampingi Wakil Bupati Rianto SH, MAP, Dandim 0208/Asahan Letkol Inf Edy Syahputra SH, MIP, Ketua PN Kisaran Yanti Suryani SH, MH, Wakapolres Asahan Kompol Slamet Riyadi SH, MH, dan Manager Bulog Wilayah Sumatera Utara.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Asahan Ali Muqhofar S.Sos, MAP dalam laporannya menjelaskan bahwa GPM menyediakan beras SPHP, beras medium dan premium, minyak goreng, gula pasir, telur, hingga produk UMKM lokal, dengan harga rata-rata 15–25 persen lebih murah dari harga pasar.

GPM juga menggandeng berbagai pihak seperti Perum Bulog Cabang Kisaran, PT Sintong Abadi, PT Jampalan Baru, pengusaha telur, dan pelaku UMKM yang berkomitmen menyalurkan barang secara langsung tanpa rantai distribusi panjang yang menyebabkan kenaikan harga.

Rencananya, kata Ali Mughofar, pelaksanaan GPM ini akan berlangsung di 17 titik kecamatan secara bergilir hingga akhir Agustus, dengan fokus kepada lokasi-lokasi padat penduduk dan wilayah yang rentan terdampak lonjakan harga pangan.

Sementara Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa penguatan ketahanan pangan tidak hanya dilakukan melalui kegiatan jangka pendek seperti GPM. Tetapi juga disiapkan kebijakan jangka menengah berupa pembangunan cetak sawah seluas 1.200 hektar di Kecamatan Silau Laut untuk memperkuat produksi beras lokal.

“Kami ingin hadir bukan hanya saat harga naik, tapi juga menyiapkan pondasi agar Asahan bisa mandiri secara pangan. Kami mendorong masyarakat untuk menanam bahan pangan rumah tangga dari pekarangan sendiri,” ujar Taufik.(bp/dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *