Medan, buanapagi.com — Dalam upaya menangkal kriminalitas dan menjaga ketertiban umum, anggota DPRD Kota Medan Dodi Robert Simangunsong mendorong Pemerintah Kota Medan untuk mengaktifkan kembali Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) di setiap lingkungan. Ia menilai keberadaan poskamling penting sebagai langkah awal dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.
“Saya berharap di setiap lingkungan ada poskamling. Ini penting sebagai antisipasi terhadap tindak kejahatan seperti begal,” ujar Dodi saat menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) ke-7 Tahun 2025 tentang Perda Nomor 10 Tahun 2021 mengenai Ketentraman dan Ketertiban Umum di Jalan Menteng VII Gang Setia, Kelurahan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai, Sabtu (19/7/2025).
Politisi muda dari Partai Demokrat ini menyoroti meningkatnya angka kriminalitas di Kota Medan. Ia menegaskan, menjaga keamanan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas aparat, tetapi juga masyarakat.
“Saya saja takut kalau pulang malam. Aksi kejahatan jalanan bisa terjadi kapan saja. Ini ancaman nyata. Makanya saya dorong pengaktifan poskamling secara berkelanjutan, bukan sekadar reaktif,” tegas Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan itu.
Selain kejahatan jalanan, Dodi juga menyoroti maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang semakin mengkhawatirkan. “Mari kita jaga anak-anak kita masing-masing agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba,” imbaunya.
Sayangnya, dalam sosialisasi tersebut, tidak satu pun perwakilan dari Pemko Medan hadir. Dodi menyayangkan ketidakhadiran lurah, camat, maupun Satpol PP dan OPD terkait. “Saya minta kesadaran dari aparatur pemerintahan untuk hadir dalam sosialisasi Perda. Ini kegiatan resmi yang melibatkan DPRD dan pemerintah daerah,” katanya.
Wakapolsek Medan Area Mora Hasibuan yang turut hadir dalam acara tersebut mengimbau warga untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, khususnya dalam membatasi jam keluar rumah. Ia mengungkapkan, tawuran antar remaja belakangan ini meningkat, dan mayoritas pelakunya adalah anak di bawah umur.
“Kalau anak tidak diawasi, ada dua kemungkinan: jadi korban atau pelaku kejahatan. Cek sesekali isi handphone anak, karena bisa saja mereka tergabung dalam grup WA geng motor dan lainnya,” ujar Mora.
Dalam forum tersebut, sejumlah warga juga menyampaikan keluhan. Endang Suryaningsih, warga Jalan Menteng VII Gang Sentosa, mengeluhkan aktivitas anak-anak kos yang kerap membuat keributan hingga larut malam. “Mereka menyanyi sampai jam 11 malam, bahkan membawa perempuan. Ini mengganggu ketertiban lingkungan,” ujarnya.
Mora menanggapi bahwa keluhan tersebut dapat dilaporkan kepada kepala lingkungan untuk dikoordinasikan dengan Babinkamtibmas agar segera ditindaklanjuti.
Warga lainnya, Kamalullah Lubis dari Gang Setia, mengeluhkan masalah sampah. Ia mengatakan warga terpaksa membuang sampah ke pinggir jalan atau drainase karena tidak tersedianya bak sampah di wilayah mereka.
“Jangan salahkan masyarakat kalau buang sampah sembarangan. Di sini tidak ada tempat sampah,” katanya.
Menanggapi hal ini, Dodi berjanji akan menyampaikan persoalan sampah tersebut ke Pemko Medan melalui Fraksi Partai Demokrat. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Kita harus bergerak bersama. Pemerintah menyediakan sarana, masyarakat menjaga dan memanfaatkannya,” pungkasnya.(bp1)