Medan, buanapagi.com – Komisi IV DPRD Medan menuding Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan menggunakan banyak mengelak dengan menggunakan ilmu ‘paok’ (bodoh) ketika ditanya mengenai persoalan perparkiran di Kota Medan. Sebab Dishub Medan tidak memiliki data yang akurat.
“Kalau kulihat ini sudah akal-akalan. Dishub Medan jangan menggunakan ilmu ‘paok’,” kata Ketua Komisi IV DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak saat memimpin rapat dengar pendapat dengan Dishub Medan di ruang Banggar DPRD Medan, Selasa (02/03/2021).
Hadir pada rapat itu yakni Wakil Ketua, Komisi IV Roni Ganda Sinaga beserta anggota dewan lainnya yakni Renville Napitupulu, Antonius Devolis Tumanggor, Damai Duma Sari Hutagalung, Dedi Aksyari Nasution, Rizki Nugraha dan Edi Suranta Meliala. Rapat dihadiri Kadishub Medan Iswar Lubis berikut kabid-kabidnya.
Paul menuding Dishub Medan menggunakan ilmu ‘paok’ bukan tanpa alasan. Sebab, yang paling memahami tentang perparkiran adalah Dishub Medan.
“Masak kami (Komisi IV-red) yang lebih ‘pande’ daripada kepala dinas dan kabidnya (kabid perparkiran). Jangan pakek ilmu ‘paoklah’. Tolonglah ilmu-ilmu yang benar pak kadis,” ulang Paul kesal.
Paul menilai, persoalan data perparkiran dan potensi retribusi parkir yang tidak bisa dijelaskan Dishub Medan kesannya seperti akal-akalan saja.
“Depan rumah ketua komisi (Komisi IV-red) saja ada pengutipan parkir tapi Dishub tidak tahu. Apalagi petugas parkirnya pakaian Dishub,” beber Paul.
Kritik pedas ke Dishub Medan juga dilontarkan Edi Suranta Meliala. Edi membahas persoalan utang pihak ketiga selaku pengelola parkir yang tidak terbayarkan.
“Ini uang Pemko, bagian dari perolehan PAD. Pengutipan (parkir) sampai malam. Tapi retribusi nol. Ini kami lihat di kawasan Jalan Negara, Jalan Sei Kera, Jalan Madong Lubis,” kata Edi Suranta.
Edi juga membeberkan pengutipan parkir di Jalan Cahaya, dengan juru parkirnya sebanyak 4 orang. Di sana retribusi parkir Rp500 ribu perhari yang distor ke oknum dishub.
Sementara Roni Ganda Sinaga, lebih menyoroti data jumlah wilayah yang dapat kenakan parkir dan jumlah setorannya.
“Laporan data seperti ini kayaknya main-main. Yang kita minta misalnya di kawasan ini setorannya berapa. Kita juga ingin tahu data perparkiran di Medan dan jumlah retribusinya,” kata Roni.
Sementara itu, Kepala Dishub Medan Iswar Lubis mengklarifikasi tentang utang pihak ketiga (pengelola parkir) yang belum dibayar.
“Yang ada di kami (data) itu bukan utang. Tapi dia (pihak ketiga) tidak mampu memenuhi target yang ditentukan,” kilah Iswar.
Terkait data (parkir) yang dinilai Komisi IV tidak akurat, kata Iswar, pihaknya sudah mencari-cari pembukuannya tapi belum didapat.
“Karena orang-orang (Dishub) yang berkaitan dengan itu sudah gak di dishub lagi. Jadi bagaimana kami menyelesaikannya,” jelas Iswar.
Iswar juga mengatakan persoalan parkir menjadi pekerjaan rumah utama Dishub Medan. “Kami sangat berterima kasih atas saran ini,” katanya.
Iswar juga berjanji, akan menindak tegas anggotanya yang nakal dalam hal perparkiran. (bp1)