Palu, buanapagi.com – Memasuki tahapan akhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali dituding tak netral dalam Pilkada 2024. Kabar hoax ini viral dan tersebar di sejumlah grup Whatsapp bahkan di media sosial. Parahnya lagi, isu tersebut merembet ke isu pergantian Wakapolda Sulteng yang dikaitkan dengan pemenangan salah satu calon gubernur.
“Konten yang menarasikan, pergantian Wakapolda Sulteng untuk memenangkan paslon 01 Beramal, Polda Sulteng tidak netral dimana Kapolda Sulteng memerintahkan para kasatintel dan Dirbinmas melalui para Bhabinkamtibmas, saya pastikan itu fitnah dan hoax,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol. Djoko Wienartono. Kamis, (21/11/2024).
Menurutnya, penyebaran konten tersebut dilakukan oleh oknum yang tidak suka dengan kondisi Sulteng yang aman dan kondusif, serta ingin memperburuk situasi keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang pencoblosan Pilkada serentak 2024 dengan mengadu domba Polda Sulteng dengan masyarakat.
“Kita patut bersyukur situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Provinsi Sulteng selama tahapan Pilkada 2024 berjalan aman, damai, dan kondusif. Ini semua tidak terlepas dari kerja seluruh elemen masyarakat bersama TNI, Polri, dan pemerintah daerah,” kata Kabid Humas.
Djoko mengatakan sejak awal seluruh jajaran Polda Sulteng telah berkomitmen untuk menjaga Netralitas Polri dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2024. Hal tersebut telah ditegaskan dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 2002 pasal 28, Polri bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri dalam politik praktis.
“Bagi anggota Polri yang diketahui Tidak Netral, kami pastikan akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku, baik disiplin, kode etik maupun pidana apabila masuk ke ranah pidana,” pungkasnya. (bp/r)