Touna, buanapagi.com – Seorang nelayan berinisial F alias Wiro asal Desa Lindo, Kecamatan Batudaka, Kabupaten Tojo Una Una harus dilarikan ke ruang ICU RSUD Ampana setelah bom ikan buatannya meledak. Akibatnya, seluruh wajah dan dada serta tiga jari tangan kirinya melepuh.
Kasubnit Lidik unit Gakkum Sat Polairud Polres Touna Bripka Yohanis Badjaji yang menjenguk korban mengatakan, menurut informasi yang kami terima, pada Selasa 16 Juli 2024, sekitar pukul 10.15 Wita terjadi ledakan di kediaman korban. Saat ledakan tersebut, warga langsung menolong korban dan melaporkan kepada keluarganya yang saat itu berada di kebun,” kata Kasubnit Lidik yang akrab disapa Bripka Anis, dalam rilis yang dikirimkan Jumat, (18/7/2024).
Setelah mendapat informasi ada nelayan yang menjadi korban ledakan bom ikan, Bripka Anis menuju ke RSUD Ampana untuk melihat kondisinya.
“Korban saat ini tidak sadarkan diri di ICU sejak Rabu 17 Juli 2024, sejak korban pertama kali dilarikan ke RSUD Ampana, “jelasnya.
Menurut Anis, korban merakit bom ikan tersebut dengan tujuan meledakkan ikan-ikan kecil jenis lure yang banyak muncul di permukaan laut di bawah rumahnya.
Oleh karena itu, korban merakit bahan peledak dari kayu macis yang biasa disebut DOPIS. Namun sayang, tiba-tiba meledak di tangannya.
Sementara itu, Kasat Polairud Iptu Sodang Datuan yang dikonfirmasi terkait kejadian tersebut membenarkan adanya korban yang terkena ledakan Dopis.
“Untuk sementara ini dapat kita simpulkan bahwa bahan peledak yang digunakan korban bukanlah bahan jenis urea atau belerang atau kerikil. Karena jika menggunakan bahan peledak akan lebih fatal akibatnya,” kata Kasat Polairud.
Atas kejadian tersebut, Kasat Polairud mengimbau kepada keluarga dan rekan nelayan lainnya untuk tidak mengikuti dan mengulangi perbuatan korban, karena sangat berbahaya dan melanggar hukum. (bp/r)