Asahan

Ibu Asmah Sukses Jalani Usaha Berkat Ikuti Program Pemkab Asahan

Seorang ibu dengan baju lesu dibadan berjuang mengkais rezeki untuk bertahan hidup bagi keluarga tercintanya, ibu hebat itu bernama Asmah (52) warga Dusun II, Desa Tanah Rakyat (Kampung Beteng), Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan pagi itu harus setiap hari merawat tanaman obatnya. Yakni jahe merah.

Tanaman obat yang dirawat di area belakang rumah selain jahe merah, ada juga kunyit dan temu lawak. Awalnya tanaman rempah tersebut dijadikan sebagai obat oleh Ibu Asmah, pasalnya ibu dari 3 anak ini menderita penyakit asam lambung. Namun beriring waktu, tanaman yang dirawat setiap hari bersama suami ternyata bisa menghasilkan rezeki atau sering disebut pada zaman sekarang meraih “Cuan”

Berkat aktif mengikuti program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan di Desa maupun Kabupaten, Asmah yang sebelumnya penjual pakaian keliling dan juga merupakan seorang kader Posyandu langsung melirik potensi tanaman obat keluarga (Toga) tersebut untuk diolah sedemikian rupa menjadi produk minuman herbal atau minuman sehat.

Dengan bermodalkan uang Rp 250.000,00 dan lahan di belakang rumah, Asmah bersama suami, Misno (57) memberanikan diri mengelola tanaman obat tersebut. Tentunya juga berkat dorongan dari Pemkab Asahan melalui Dinas Koperasi, Perdagangan dan Industri, Dinas Tenaga Kerja untuk terjun di usaha kecil. Asmah mengungkapkan bahwa dirinya memulai usaha minuman sehat pada tahun 2019. “ Saya awalnya pesimis menjalankan usaha kecil ini, karena baru saja mulai, sudah datang pandemi COVID-19,” sebutnya lesu.

Kemudian Asmah menceritkan bahwa pada saat pandemi, usaha kecilnya malah bisa bangkit secara bertahap. Artinya disaat pandemi banyak pengusaha harus gulung tikar atau tutup, namun usaha jahe merah Asmah bisa bertahan disaat perekonomian lagi bergejolak, bahkan usahanya terus berkembang.

Saat terjadi pandemi di Indonesia, bahkan sampai ke Kabupaten Asahan. Tanaman rempah ini menjadi “ idola” dicari dan diburu seluruh lapisan masyarakat untuk dikonsumsi agar bisa terhindar dari wabah COVID-19, pasalnya mengkonsumsi rempah jahe merah bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Tentunya sesuai hukum pasar, jahe merah menjadi mahal harganya dan susah dicari. “ Orang lain susah mencari, saya sendiri malah gampang, karena saya tanam sendiri. Dari sinilah saya olah jahe merah jadi minuman sehat. Alhamdulilah banyak yang pesan,” ucap Asmah sambil tersenyum kecil.

Jahe merah dengan kata latinnya zingiber officinale var. rubrum termasuk dalam famili zingiberaceae. varian jahe ini dikenal dengan warna merahnya yang berbeda dengan jahe biasa. Jahe merah juga disebut jahe sunti. Merujuk pada buku “Khasiat dan Manfaat Jahe Merah” oleh Maria Putri K., rimpang jahe merah berlapis warna jingga muda hingga merah dengan ukuran 4,20-4,26 cm. Tingginya sekitar 5,26-10,4 dan panjangnya sekitar 12,33-12,6 cm. Selain perbedaan warna, jahe merah memiliki aroma yang lebih tajam dan rasa yang lebih pedas dari jahe biasa. Jahe merah mengandung sejumlah senyawa yang berkhasiat untuk obat. Dirangkum dari buku “Khasiat dan Manfaat Jahe Merah Si Rimpang Ajaib” oleh Tim Lentera.

Berikut ragam manfaat jahe merah untuk kesehatan. Yakni menambah stamina manfaat jahe merah digunakan sebagai obat untuk menambah stamina (tonikum) dan untuk menghilangkan nyeri otot. Jahe dapat membantu mengurangi tingkat tekanan darah dan meningkatkan aliran darah. Jahe juga memiliki sifat anti-inflamasi yang mungkin memiliki efek menguntungkan pada nyeri otot. Kemudian menghambat jamur kandungan limonene dalam jahe merah memiliki manfaat untuk menghambat jamur candida albicans, penyebab infeksi jamur pada area kulit.

Selanjutnya manfaatnya pereda rasa sakit yang merupakan hasil dari kandungan 6-gingerdion dan 6-gingerol di dalamnya. Kandungan tersebut dapat menekan prostaglandin sehingga meredakan rasa sakit. Jahe merah juga bisa mengurangi risiko penyakit jantung jahe merah mengandung asam alfa-linolenat yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung, menurut jurnal “Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Disease”. Senyawa tersebut bekerja dengan membantu menjaga irama dan pemompaan jantung yang normal. Asam alfa-linolenat juga berpotensi untuk mengurangi pembekuan darah.

Konsumsi jahe merah dapat membantu untuk menjaga kesuburan karena kandungan arginin di dalamnya. Arginin membantu tubuh memproduksi nitrat oksida yang meningkatkan aliran darah ke alat kelamin dan ovarium. Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa arginin dapat meningkatkan kesuburan dan kualitas sel telur (ovum) dengan meningkatkan sirkulasi sehingga tubuh mendapatkan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk pematangan sel telur.

Konsumsi jahe merah bisa mencegah bakteri pada mulut. Berdasarkan penelitian oleh Betty Saptiwi, dkk. dalam jurnal “Advances in Health Sciences Research”, sari jahe merah efektif menghambat pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans, penyebab penyakit periodontal. Jahe merah dapat digunakan sebagai obat kumur agar mulut terhindar dari bakteri. Kandungan minyak atsiri di dalamnya juga dapat membuat tenggorokan dan rongga mulut tetap segar.

Bagi yang memiliki persoalan berat badan. Jahe merah salah satu solusinya. Jahe merah dapat membantu menurunkan berat badan karena mengandung capsaicin. Studi dalam jurnal “Appetite” menerangkan, capsaicin meningkatkan rasa kenyang dan menurunkan keinginan untuk makan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menambahkan capsaicin ke dalam diet anda dapat menekan nafsu makan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan asupan kalori dan menurunkan berat badan.

Jahe merah juga mengatasi persoalan jantung. Jahe merah mengandung asam klorogenat. Penelitian dalam “European Journal of Nutrition” menunjukkan bahwa asam klorogenat (chlorogenic acids) dapat mengurangi beberapa faktor risiko penyakit kardiovaskular. Konsumsi asam klorogenat melalui jahe merah dapat membantu mengurangi risiko hipertensi, aterosklerosis, dan gagal jantung.

Kemudian terkait diabetes, penyakit yang sering diderita ini bisa diatasi dengan jahe merah. Karena manfaat jahe merah untuk mencegah diabetes didapat dari kandungan 6-gingerol yang berpotensi menurunkan kadar glukosa dalam darah, menurut jurnal “Cytotechnology.” Jahe merah berperan dalam penurunan produksi glukosa dan peningkatan sintesis glikogen. Hasilnya, jahe merah dapat memberikan kemungkinan terapeutik serta pencegahan untuk diabetes tipe 2 atau diabetes melitus. ”Tentunya dengan manfaat yang sangat banyak ini, usaha jahe merah memiliki prospek yang baik kedepan,” ujarnya.

Dengan manfaat tersebut, Asmah semakin giat mengolah jahe merah sebagai minuman herbal berbentuk serbuk. Mengawalinya tentu bukan hal yang mudah. Dia harus mempelajari semuanya secara otodidak dengan modal pengalaman dari program pemerintah. Akhirnya pada penghujung tahun 2019, produknya mulai dipasarkan dengan nama Jahe Merah Instan. Kemasannya dibuat mencolok dengan warna dominan merah kombinasi kuning

Beberapa bulan kemudian, Asmah mulai mengalami kekurangan bahan baku jahe merah dari hasil tanaman sendirinya. Tentunya persoalan ini langsung diatasi Asmah dengan modal pergaulan yang harmonis sesama para ibu-ibu di tempat dia tinggal, sehingga bahan baku jahe akhirnya bisa terpenuhi. Akhirnya para ibu-ibu disekitar rumah Asmah ikut ramai-ramai menanam rempah jahe merah tersebut. “Produksi kami saat ini 2 x seminggu. Berkisar 50 sampai 60 bungkus. Setiap bungkus berisi 10 bungkus kecil dengan harga berkisar Rp40.000,00. Kalau dihitung setiap bulanya meraih cuan sekitar Rp 3.000.000,00/bulan,” ungkapnya.

Saat ramai-ramainya produk jahe merah di cari masyarakat, Asmah kembali mengeluarkan produk barunya yang bernama Jateku (Jahe, Temu Lawak dan Kunyit). Produk yang kemasannya didominasi warana kuning ini terinspirasi dari penyakit yang di alami oleh bu Asmah. Setiap hari mengobati penyakitnya dengan mengkonsumsi minum herbal terbuat dari jahe, temu lawak dan kunyit. “Alhamdulilah Jateku juga diterima pasar. Dan lebih senangnya lagi, usaha minuman sehat saya di apresiasi oleh Bupati Asahan, bapak Surya dengan mencoba meminum jahe merah,” ucap Asmah dengan semangat.

Setelah berhasil memasarkan produk jahe merah, Asmah kembali mengalami kendala terkait dengan packaging atau biaya pembuatan kemasaan. Kemasan salah satu daya tarik agar produk bisa dilirik oleh para konsumen. Kemudian untuk menambah nilai jual serta mempercantik kemasan, dengan kemasan yang baik akan menambah masa penyimpanan produk serta kualitas produk. Namun harga packaging saat ini cukup mahal, semaking menarik packing dibuat maka semakin mahal biayanya. Tentunya menambah biaya produksi terkait harga dan jarak sangat mempengaruhi pemasaran produk.

Selama ini pemesanan packaging dipesan dari luar kabupaten Asahan. Maka itu Asmah dan para pengiat UMKM yang mengunakan packaging berharap Pemkab Asahan bisa menyediakan pembuatan kemasan produk sehingga bisa meringankan beban para UMKM dalam memesan kemasaan. Tentunya bila tempat packaging tersebut ada di Asahan, maka secara otomatis akan menambah pendapatan asli daerah (PAD) “ Alangkah baiknya bila Asahan memiliki packaging, kami yakin UMKM Asahan bisa lebih bangkit dan produk bisa bersaing di luar daerah. Apalagi harganya bisa lebih murah,” ujar Asmah.

Kedepan Asmah juga bercita-cita memiliki tempat produksi yang ramah dan steril sesuai standar usaha serta tempat promosi (toko) yang menarik. Tentunya harapan tersebut membutuhkan biaya yang cukup mahal. Maka itu dia berharap Pemerintah bisa membantu mengembangkan usahanya lebih luas lagi. Diakuinya soal pinjam meminjam, dirinya sedikit takut. Pasalnya Asmah takut tidak bisa mengembalikan pinjaman. “ Selama ini promosi kami melalui media sosial dan door to door serta dibantu pihak dinas. Kalau biaya produksi saja, kami sudah aman. Tinggal membangun tempat produksi lebih baik lagi serta bangun toko, “ sebut Asmah sambil berharap.

Pemkab Asahan sendiri memiliki komitemen yang kuat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui usaha kecil. Dengan visi dan misi Pemkab Asahan yang dipimpin Bupati Asahan, H Surya BSc dan Wakil Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar pihaknya siap meningkatkan kerjasama yang insentif dengan pelaku usaha dan kelompok masyarakat serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi.

Pemkab Asahan terus mendorong pemulihan ekonomi bagi pelaku usaha mikro khususnya di Kabupaten Asahan. Berbagai program dilahirkan untuk mendukung dan mendorong pelaku usaha kecil. Diantaranya Kegiatan Pelatihan kewirausahaan bagi usaha mikro menjadi usaha kecil dalam pengembangan produksi dan pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, perizinan serta desain dan teknologi. Hal ini merupakan salah satu sektor pemulihan ekonomi dalam menangani pemulihan ekonomi nasional.

Kemudian program, memberikan suntikan dana pinjaman bergulir kepada pelaku usaha kecil, mulai dari jutaan hingga puluhan juta. Program pinjaman dana bergulir yang dibuat Pemkab Asahan sangat membantu pelaku usaha, bunganya sangat rendah (0,3 %) tanpa agunan maksimal pinjaman Rp 5.000,000,00. Kemudian ada pinjaman Rp 20.000,000 suku bunga (0,8%) menggunakan agunan dan untuk kelompok atau koperasi pinjaman maksimal Rp 200.000,000,00 mengunakan agunan, bunga (0,8 %). Tentunya pinjaman bergulir ini tidak memberatkan pelaku usaha untuk mengembalikan. Dana bergulir tersebut akan terus digulirkan kepada pelaku usaha yang memerlukan biaya. Namun intinya pinjaman harus dikembalikan agar dapat dipinjam oleh pelaku usaha lainya.

“Melalui misi-nya Jelas bahwa Pak Bupati sangat komitmen membantu pelaku usaha untuk memperhatikan pelaku usaha, meningkatkan kerjasama antar pelaku usaha dan pemanfaatan potensi unggulan daerah dalam rangka mendorong perekonomian daerah dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi serta kemudahan berinvestasi ” kata Kadis Koperasi, Perdagangan dan Industri Asahan, Drs Ilham MM.

Terkait dengan harapan para UMKM, tentang pembuatan kemasan produk, Ilham menjelasakan Pemkab Asahan tetap memperhatikan dan membina keberadaan UMKM agar tetap tumbuh dan berkembang. Apalagi UMKM merupakan bagian dari perekonomian nasional yang berwawasan kemandirian dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. UMKM memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara.“Kita tetap perhatikan UMKM. Kalau tidak ada kendala tahun 2023, Asahan sudah memiliki tempat packaging. Kita akan usahakan secepatnya,“ janji Ilham.

Kadis juga menyebutkan kenal dengan Ibu Asmah. Beliau sangat bangga kepada Ibu Asmah yang gigih berusaha mengembakan jahe merahnya. Tentunya hal ini menjadi sprit yang positif bagi keberadaan UMKM di Asahan. Kadis juga mengatakan produk jahe merah telah menjadi minuman favoritnya. Setiap tamu berkunjung ke Dinas Koperasi, Perdangan dan Industri selalu disuguhi minuman sehat tersebut.“ Kalau bisa semua UMKM memiliki semangat yang sama seperti Ibu Asmah, sehingga UMKM bisa bangkit Tumbuh dan bertahan,” kata Ilham dengan semangat, sembari menyebutkan data pelaku usaha mikro sampai tahun 2022 di Kabupaten Asahan sebanyak 13.572.

(Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba karya tulis Pemkab Asahan 2023)
(Penulis Syafrizal Rany
)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *