Medan, buanapagi.com – Bank Indonesia (BI) memproyeksi terjadi peningkatan harga (inflasi) di Sumatera Utara pada bulan April 2022 dan diperkirakan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, khususnya pada komponen volatile food (komoditas hortikultura dan perikanan) seiring dengan melimpahnya pasokan (musim panen) yang juga didukung dengan cuaca yang baik.
Secara keseluruhan tahun 2022, inflasi Sumatera Utara diperkirakan akan lebih tinggi dari tahun 2021, namun masih dalam rentang sasaran 3%±1%. Peningkatan inflasi didorong oleh pemulihan ekonomi, tercapainya herd immunity, penanganan pandemi covid-19 yang semakin baik, serta mobilitas masyarakat, dan permintaan yang meningkat, demikian dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Doddy Zulverdi, Selasa (26/4/2022) saat Bincang Bareng Media (BBM) di lantai 7 BI Jalan Balaikota Medan.
Berbagai potensi sumber tekanan inflasi, baik dari internal maupun eksternal, perlu menjadi perhatian untuk menjaga pengendalian inflasi tahun 2022.
Peningkatan konsumsi masyarakat, khususnya pada periode Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, berpotensi mendorong kenaikan harga. Pada Maret 2022, inflasi mencapai sebesar 0,71% atau month to month (mtm) dan secara tahunan sebesar 3,26% (yoy) yang didorong kenaikan harga tanaman hortikultura seperti cabai merah.
Dodi menyebutkan, berdasarkan pengamatan hingga menjelang Idul Fitri, harga beberapa komoditas seperti minyak goreng dan gula pasir cenderung mengalami peningkatan. Sementara itu, harga komoditas daging sapi, cabai merah, serta cabai rawit terpantau menunjukkan tren penurunan, dan untuk harga komoditas pangan lainnya relatif stabil.
Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
“Tak hanya itu, BI akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan”, jelasnya.
Invasi Rusia ke Ukraina Tak Kunjung Berakhir, Harga Komoditas Melambung Tinggi
Invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina yang tak kunjung berakhir telah membuat harga komoditas pun terus mengalami peningkatan yang akhirnya mengguncang pasar global.
Menurutnya, pemulihan ekonomi global diprakirakan tetap berlanjut meski lebih rendah menjadi 3,5% dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 4,4%. Kondisi tersebut didorong oleh masih berlanjutnya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang berdampak pada pelemahan transaksi perdagangan, kenaikan harga komoditas, dan ketidakpastian pasar keuangan global.
Volume perdagangan dunia juga diprakirakan lebih rendah. Sementara, harga komoditas global terus mengalami peningkatan sehingga turut memberikan tekanan pada inflasi global.
Di tengah perlemahan ekonomi global, Bank Indonesia memperkirakan pemulihan ekonomi nasional tetap berlangsung pada Tahun 2022 meski sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan akan berada pada angka 4,5-5,3% lebih rendah dari proyeksi awal sebesar 4,7-5,5% dipengaruhi oleh volume ekspor yang tertahan seiring dengan lebih rendahnya ekonomi dan volume perdagangan global.
Namun demikian, jelasnya, sejumlah indikator ekonomi domestik seperti mobilitas masyarakat, dan penjualan eceran masih mengindikasikan pemulihan. Di sisi lain, tingkat inflasi tetap terkendali di tengah permintaan domestik yang mulai meningkat.
Dodi menambahkan, memasuki akhir bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, Bank Indonesia juga memastikan ketersediaan uang Rupiah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Memasuki minggu ketiga April, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara telah mengedarkan sekitar Rp3,27 triliun kepada masyarakat dan akan terus bertambah hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti.
“Layanan penukaran uang Rupiah bagi masyarakat tetap dibuka, baik melalui kas keliling Bank Indonesia maupun melalui perbankan. Guna menghindarkan masyarakat dari risiko uang palsu dan kerugian lainnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara menghimbau masyarakat untuk melakukan penukaran uang Rupiah di lokasi penukaran resmi yang telah disediakan oleh Bank Indonesia dan perbankan”, katanya.
Lanjutnya, dalam rangka memastikan ketersediaan infrastruktur layanan transaksi keuangan bagi perbankan dan masyarakat tetap berjalan dengan lancar selama periode libur Idul Fitri dan cuti bersama, Bank Indonesia melakukan penyesuaian kegiatan operasional. Sebagian layanan operasional seperti BI-RTGS, BI-SSSS, BI-ETP dan SKNBI tidak beroperasi, sementara untuk layanan penyelenggaraan sistem BI-FAST tetap akan beroperasi sesuai jadwal yang berlaku (beroperasi 24 jam 7 hari) guna memenuhi kebutuhan transfer dana masyarakat.
Penyesuaian tersebut berlaku pada tanggal 29 April dan 2-6 Mei 2022, dan akan kembali normal mulai tanggal 9 Mei 2022. Untuk pelaksanaan kegiatan operasional perbankan, akan menjadi pertimbangan dan kewenangan masing-masing bank. Namun demikian, Bank Indonesia menghimbau perbankan untuk dapat maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat akan likuiditas dan kelancaran transaksi selama libur Idul Fitri.
Doddy Zulverdi juga meminta masyarakat untuk tetap bijak dalam berbelanja, dan berhati-hati dalam melakukan penukaran uang rupiah.
“Kita kembali menghimbau masyarakat untuk tetap berbelanja secara bijak, guna menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri yang semakin dekat,” pungkas Doddy. (bp1)
Medan, buanapagi.com – Bank Indonesia (BI) memproyeksi terjadi peningkatan harga (inflasi) di Sumatera Utara pada bulan April 2022 dan diperkirakan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, khususnya pada komponen volatile food (komoditas hortikultura dan perikanan) seiring dengan melimpahnya pasokan (musim panen) yang juga didukung dengan cuaca yang baik.
Secara keseluruhan tahun 2022, inflasi Sumatera Utara diperkirakan akan lebih tinggi dari tahun 2021, namun masih dalam rentang sasaran 3%±1%. Peningkatan inflasi didorong oleh pemulihan ekonomi, tercapainya herd immunity, penanganan pandemi covid-19 yang semakin baik, serta mobilitas masyarakat, dan permintaan yang meningkat, demikian dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Doddy Zulverdi, Selasa (26/4/2022) saat Bincang Bareng Media (BBM) di lantai 7 BI Jalan Balaikota Medan.
Berbagai potensi sumber tekanan inflasi, baik dari internal maupun eksternal, perlu menjadi perhatian untuk menjaga pengendalian inflasi tahun 2022.
Peningkatan konsumsi masyarakat, khususnya pada periode Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, berpotensi mendorong kenaikan harga. Pada Maret 2022, inflasi mencapai sebesar 0,71% atau month to month (mtm) dan secara tahunan sebesar 3,26% (yoy) yang didorong kenaikan harga tanaman hortikultura seperti cabai merah.
Dodi menyebutkan, berdasarkan pengamatan hingga menjelang Idul Fitri, harga beberapa komoditas seperti minyak goreng dan gula pasir cenderung mengalami peningkatan. Sementara itu, harga komoditas daging sapi, cabai merah, serta cabai rawit terpantau menunjukkan tren penurunan, dan untuk harga komoditas pangan lainnya relatif stabil.
Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
“Tak hanya itu, BI akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan”, jelasnya.
Invasi Rusia ke Ukraina Tak Kunjung Berakhir, Harga Komoditas Melambung Tinggi
Invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina yang tak kunjung berakhir telah membuat harga komoditas pun terus mengalami peningkatan yang akhirnya mengguncang pasar global.
Menurutnya, pemulihan ekonomi global diprakirakan tetap berlanjut meski lebih rendah menjadi 3,5% dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 4,4%. Kondisi tersebut didorong oleh masih berlanjutnya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang berdampak pada pelemahan transaksi perdagangan, kenaikan harga komoditas, dan ketidakpastian pasar keuangan global.
Volume perdagangan dunia juga diprakirakan lebih rendah. Sementara, harga komoditas global terus mengalami peningkatan sehingga turut memberikan tekanan pada inflasi global.
Di tengah perlemahan ekonomi global, Bank Indonesia memperkirakan pemulihan ekonomi nasional tetap berlangsung pada Tahun 2022 meski sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan akan berada pada angka 4,5-5,3% lebih rendah dari proyeksi awal sebesar 4,7-5,5% dipengaruhi oleh volume ekspor yang tertahan seiring dengan lebih rendahnya ekonomi dan volume perdagangan global.
Namun demikian, jelasnya, sejumlah indikator ekonomi domestik seperti mobilitas masyarakat, dan penjualan eceran masih mengindikasikan pemulihan. Di sisi lain, tingkat inflasi tetap terkendali di tengah permintaan domestik yang mulai meningkat.
Dodi menambahkan, memasuki akhir bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, Bank Indonesia juga memastikan ketersediaan uang Rupiah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Memasuki minggu ketiga April, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara telah mengedarkan sekitar Rp3,27 triliun kepada masyarakat dan akan terus bertambah hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti.
“Layanan penukaran uang Rupiah bagi masyarakat tetap dibuka, baik melalui kas keliling Bank Indonesia maupun melalui perbankan. Guna menghindarkan masyarakat dari risiko uang palsu dan kerugian lainnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara menghimbau masyarakat untuk melakukan penukaran uang Rupiah di lokasi penukaran resmi yang telah disediakan oleh Bank Indonesia dan perbankan”, katanya.
Lanjutnya, dalam rangka memastikan ketersediaan infrastruktur layanan transaksi keuangan bagi perbankan dan masyarakat tetap berjalan dengan lancar selama periode libur Idul Fitri dan cuti bersama, Bank Indonesia melakukan penyesuaian kegiatan operasional. Sebagian layanan operasional seperti BI-RTGS, BI-SSSS, BI-ETP dan SKNBI tidak beroperasi, sementara untuk layanan penyelenggaraan sistem BI-FAST tetap akan beroperasi sesuai jadwal yang berlaku (beroperasi 24 jam 7 hari) guna memenuhi kebutuhan transfer dana masyarakat.
Penyesuaian tersebut berlaku pada tanggal 29 April dan 2-6 Mei 2022, dan akan kembali normal mulai tanggal 9 Mei 2022. Untuk pelaksanaan kegiatan operasional perbankan, akan menjadi pertimbangan dan kewenangan masing-masing bank. Namun demikian, Bank Indonesia menghimbau perbankan untuk dapat maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat akan likuiditas dan kelancaran transaksi selama libur Idul Fitri.
Doddy Zulverdi juga meminta masyarakat untuk tetap bijak dalam berbelanja, dan berhati-hati dalam melakukan penukaran uang rupiah.
“Kita kembali menghimbau masyarakat untuk tetap berbelanja secara bijak, guna menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri yang semakin dekat,” pungkas Doddy. (bp1)