Pringsewu, buanapagi.com – Ditengah himpitan ekonomi yang sangat mendesak untuk memenuhi kebutuhan perekonomian keluarga ibu Suminah (54), pedagang asongan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu yang setiap harinya berkeliling di seputaran area RSUD Pringsewu menjajakan barang jualannya aneka jenis kopi sachet murah.
Keterbatasan yang dimiliki, membuat ibu paruh baya ini harus bekerja keras banting tulang tanpa kenal lelah dan waktu, hanya untuk menghidupi tiga anak dan keluarganya.
“Saya mulai berjualan asongan dari tahun 1990 mas, hingga sekarang dan semenjak pandemi covid-19 menyerang, saya terpaksa harus libur dua tahun, baru seminggu ini mulai jualan lagi “, ujar ibu Suminah saat ditemui media ini di lingkungan RSUD Pringsewu, Kamis (21/10/202).
Berangkat sore hari dan pulang malam hari, begitulah semangat ibu tiga anak tersebut yang tak lekang oleh waktu dalam memgais rezeki, senyuman yang lebar serta sapaan yang ramah dan hangat selalu di lemparkan ibu Suminah sembari menjajakan dagangannya. Lelah, hingga rasa pegal yang teramat sangat tak lagi dirasa semuanya rela dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.
“Jam tiga sore saya mulai berkemas, dan jam empat saya berangkat untuk jualan, nanti jam sembilan malam saya pulang,” katanya.
Berbagai jenis minuman kopi instan sachet menjadi produk andalan ibu Suminah dengan harga yang relatip murah, murah harga untung pun tak banyak namun cukup buat memenuhi kebutuhan keluarga dan biaya putri bungsunya yang sedang duduk di bangku kelas dua pendidikan menengah atas.
“Yah cukuplah mas untuk kebutuhan keluarga dan tambahan biaya anak sekolah, segelas kopi saya jual lima ribu rupiah dan kalo bicara hasil saat sekarang ini kisaran tujuh puluh ribu rupiah sampai seratus ribu tiap harinya itupun kalau keadaan lagi rame”, paparnya.
Saat ditanya harapanya, ibu Suminah berharap agar Covid-19 cepat hilang agar bisa beraktifitas berjualan seperti sediakala.
“Harapan saya corona ini cepat selesai agar saya bisa berjualan seperti dulu lagi”, pungkasnya.(bp/mat)