Muba, buanapagi.com – Sempat viral di akun medsos diduga pipa milik Pertamina E&P Rayon Pendopo yang beroperasi di Dusun 4 Desa Jirak Kecamatan Jirak Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin mengalami bocor diduga limbah tersebut mencemari lingkungan sekitar, Sabtu, (11/09/21).
Pihak Pertamina E&P Pendopo berinisial KR mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada hari kamis tanggal (09/09/2021) dan sudah di bersihkan jelas, KR pada saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat via WhatsApp, Sabtu (11/09/21).
KR membenarkan bahwasannya limbah tersebut berasal dari pipa milik PT. Pertamina E&P Pendopo.
“Kebocoran berada di row kita, tidak melebar kemana mana. Pembersihan dilakukan vendor kita PT. Elnusa yang memang khusus menangani masalah limbah, kalau masalah SK, karena kontrak Elnusa itu dari pusat (jakarta), tentunya sudah ada rekomendasi dari pusat”, ujar KR.
Dijelaskannya, limbahnya diangkut dibawa ke pendopo, dikumpulkan di gudang limbah. Sementara Itu, nanti dikumpulkan dan tidak dibuang, tapi dibawa ke pusat limbah tapi saya tidak tau tepatnya dimana, yang pasti di wilayah pulau Jawa, jelasnya.
Sementara, EW masyarakat Desa Jirak Jaya Kecamatan Jirak Jaya membenarkan kejadian tersebut, berada di Dusun Empat dekat gilingan padi Suparman Jalan ke Sp. 1 Jirak. Limbah tersebut timbul pada hari Kamis kemarin tanggal (09/09/21), sampai saat ini diduga tidak ditindaklanjuti oleh pihak perusahaan.
“Kami masyarakat Jirak merasa dirugikan dengan adanya limbah tersebut, dikarenakan tanah sudah terkontaminasi oleh limbah tersebut, apalagi masuk musim penghujan kami was-was dengan adanya limbah tersebut akan berdampak pencemaran lingkungan dan merusak lahan-lahan yang ada di Desa Jirak ini,” katanya.
Kami binggung, lanjutnya, selaku masyarakat Desa Jirak seperti limbah yang sangat berbahaya ini dianggap sepele.
“Kami berharap kepada Bupati Musi Banyuasin dan dinas terkait untuk menindak tegas perusahaan yang lalai dalam tanggung jawabnya. Ini bukan hal biasa, bukan sekali ini saja perusahaan tersebut lalai dalam tanggungjawab ini, limbah yang sangat berbahaya sudah jelas lahan kami rusak kalau dilakukan pembiaran”, pungkasnya.(bp/gung)