Medan, buanapagi.com – Kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Medan dalam menyerap belanja daerah di semester pertama tahun 2021 masih sangat rendah. Hal itu disampaikan Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan, Ishaq Abrar M Tarigan, dalam rapat paripurna penyampaian pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap nota pengantar Walikota Medan tentang Perubahan APBD 2021, Senin, (13/9/2021).
Dijelaskannya, berdasarkan laporan realisasi semester pertama Kota Medan TA 2021,belanja daerah Kota Medan sebesar Rp 1,37 triliun lebih atau 25,80 persen. Sedangkan, pendapatan daerah diperoleh sebesar Rp 2,35 triliun lebih dari target Rp 5,19 triliun.
Sehingga, terdapat surplus sebesar Rp 975 miliar lebih. Artinya, ada dana yang bisa digunakan untuk perbaikan infrastruktur sesuai yang telah dianggarkan.
“Melihat dari uraian pendapatan dan belanja daerah tersebut masihlah sangat rendah. Jika diperhatikan selama bulan Januari sampai akhir Juni 2021, Pemkot Medan hanya melaksanakan kegiatan rutinitas saja seperti belanja pegawai dan operasional saja,” katanya.
Lebih lanjut, dari pengamatannya, politisi muda Partai Demokrat ini menjelaskan belanja dan pendapatan di hampir seluruh OPD dibawah 50 persen.
“Misalnya pada Dinas Pendidikan yang realisasinya baru mencapai 27,8 persen. Dinas Kesehatan, pendapatan yang diperoleh hanya sebesar 18 persen dan realisasi belanjakan hanya 34 persen,” jelasnya.
“Kemudian, Dinas PU pendapatan sebesar 12,15 persen dan serapan belanja sebesar 6,40 persen,” sambungnya.
Tak hanya itu, dari pengamatannya juga dari Bulan Januari hingga Juni, Dinas PU baru melaksanakan rehab saluran drainase sebesar Rp 5 miliar dan rehab jalan sebesar Rp 3 miliar.
“Menurut hemat kami, kondisi ini perlu menjadi perhatian Pemkot Medan. Jadi sangat wajar kalau kondisi drainase dan jalan di Kota Medan saat ini masih buruk,” ucapnya.
Karena itu, ia sangat memahami keluh dan kesah yang dirasakan masyarakat terkait kondisi infrastruktur di Medan. Menurutnya, masyarakat telah memberikan kontribusi yang sangat besar sebagai pembayar pajak untuk pembangunan kota.
“Maka tidak paralel dengan apa yang yang dilakukan pemerintah selama semester pertama ini kepada masyarakat Medan. Karena itu, sudah sewajarnya Pemkot Medan, minimal, melakukan perbaikan infrastruktur sesuai yang telah dianggarkan,” demikian Ishaq.(bp1)