Siantar-Simalungun

Nasib Petani di Kabupaten Simalungun Sangat Memprihatinkan, Gagal Panen Akibat Serangan Hama Tikus

Simalungun, buanapagi.com – Beras merupakan salah satu bahan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Dari sekian banyak lahan persawahan bahkan ribuan hektar yang ditanami padi, mengapa Indonesia masih kekurangan beras setiap tahunnya ? Menurut para petani, khususnya petani yang ada di Kabupaten Simalungun mengatakan, bahwa hal ini diakibatkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap petani, ujar Br. Purba kepada wartawan.

Lalu, sekarang apa solusi yang tepat yang harus dilakukan pemerntah, khususya pemerintah Kabupaten Simalungun. Menurut saya, Pemerintah Kabupaten Simalungun harus memberikan sosialisasi kepada para petani, memberikan arahan membuat bibit yang baik,dan yang paling penting ialah harus memberikan cara supaya tanaman padi tersebut tidak terserang hama, ujarnya.

“Salah sala satunya contoh di desa kami ini, penghasilan para petani di Kabupaten Simalungun semakin memprihatinkan, dimana petani padi di Kampung Samosir, Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungunbhanya bisa pasrah saat melihat tanaman padinya gagal panen.

Menurut para petani, ini yang keempat kalinya petani padi di Kampung Samosir gagal panen. “Ini kita sudah yang keempat kalinya gagal panen,” kata Br. Purba, Rabu (8/9/2021).

Dia juga menambahkan, gagal panen yang dialami mereka akibat serangan hama tikus yang sangat ganas. Diceritakan Hutagalung, saat padi sudah berumur 1-2 bulan, disaat itu lah tikus mulai menyerang tanaman. “Serangannya sangat ganas, bahkan tanaman kita bisa habis hanya dalam waktu 3 hari saja,” ucapnya.

Akibat serangan tikus tersebut, dirinya langsung membabat habis tanaman padi miliknya, yang sudah dimakan hama tikus. Dari pengakuan Hutagalung, ada sekitar 50 hektar pertanian tanaman padi gagal panen di Kampung Samosir.

Selain kecewa akibat gagal panen, br Purba juga mengaku kecewa terhadap pemerintah, yang tidak berperan aktif saat warganya mengalami musibah. Dari pengakuan Br Purba, sudah empat kali petani gagal panen, tidak pernah pemerintah memberikan bantuan apapun kepada petani.

Bahkan para petani sudah merasa acuh tak acuh terhadap pemerintah. “Kita selalu berharap, tapi tidak pernah ada perhatian dari pemerintah,” ucapnya.

Jangankan untuk memberikan bantuan kepada petani yang mengalami gagal panen, program pemerintah dalam melakukan pemburuan tikus pun tidak pernah dilakukan di daerah Kampung Samosir. “Bahkan untuk berburu tikus pun hanya kita petani ini yang bergerak,” ucapnya kecewa. (bp/SN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *