Politik

Keuntungan Perubahan RTRW Bagi Masyarakat Sicanang Dipertanyakan

Belawan, buanapagi.com – Warga Sicanang mempertanyakan keuntungan yang di dapat masyarakat dengan dirubahnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Medan. Pasalnya, sampai hari ini masyarakat belum mendapatkan gambaran pasti tentang RTRW itu.

“Apa keuntungan yang di dapat masyarakat Sicanang dengan berubahnya RTRW itu,” tanya Hariman Siregar kepada Wakil Ketua DPRD Kota Medan, T. Bahrumsyah, saat menjemput aspirasi masyarakat pada Reses II masa sidang kedua TA 2021 yang di laksanakannya di Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Minggu (21/3/2021).

Sementara, Pak Hatta, meminta pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang harus menjadi perhatian, khususnya terkait kualitas. Apalagi, katanya, jembatan tersebut merupakan jalur satu-satunya keluar masuk masyarakat Sicanang.

“Kami dengar, pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang menjadi prioritas untuk di selesaikan tahun ini. Kami ingin, masalah kualitasnya harus menjadi perhatian. Jangan nanti uang yang sudah banyak di keluarkan menjadi sia-sia,” kata Hatta.

Sedangkan warga lainnya, Pak Yanto, meminta agar masyarakat yang tidak mampu bisa tercover menjadi peserta BPJS. Sebab, katanya, masih banyak warga tidak mampu di wilayah itu belum terdaftar dan masuk sebagai peserta BPJS.

“Selain BPJS, masih banyak juga warga tidak mampu di wilayah ini tidak menerima bantuan dalam bentuk apa pun dari pemerintah. Kami berharap, ini bisa menjadi perhatian,” pinta Yanto.

Terkait perubahan RTRW, Bahrumsyah, menyampaikan ada keuntungan yang akan di dapat masyarakat, di mana dalam perubahan Perda RTRW itu ada pola ruang yang akan berubah. Karena sebelumnya ada fungsi ruang yang salah dalam RTRW.

“Dalam perubahan itu nantinya Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang selama ini menghambat masyarakat untuk melakukan pembangunan akan berubah menjadi budi daya. Selain itu, akan menambah peluang masyarakat Sicanang untuk mencari kerja, karena akan banyak terjadi pembangunan. Makanya, Pemko Medan bersama DPRD saat ini sedang menggodok perubahan Perda itu agar terjadi pemerataan pembangunan,” ungkap Bahrumsyah.

Selama ini, sebut Ketua DPD PAN Kota Medan ini, wilayah utara selalu menjadi “halaman belakang”, padahal Belawan merupakan pintu gerbang Sumut dari jalur laut. “Kita ingin menjadi halaman depan melalui berbagai pembangunan yang dilakukan. Apakah salah Belawan punya mall dan hotel bintang lima. Selama RTRW tidak dirubah, jangan mimpi wilayah utara berubah jadi halaman depan,” katanya.

Menurut Bahrumsyah, tidak ada alibi yang mengatakan Belawan akan tenggelam jika ada pembangunan setelah dirubah RTRW. “Hampir sebagian besar kota-kota di Eropa berada di pinggir laut. Singapura, 2/3 lautnya ditimbun. Lihat Pantai Indah Kapuk tidak banjir dan kini menjadi potensi setelah tata ruang dirubah,” katanya.

Terkait jembatan Titi Dua Sicanang, Bahrusmyah, mengatakan sudah masuk skala prioritas Dinas PU Kota Medan untuk di selesaikan tahun ini dengan anggaran mencapai Rp8 miliar. “Itu menjadi prioritas Dinas PU. Dalam pengakuan Dinas PU kepada DPRD, sekarang sudah masuk tahap tender dan di mulai pada bulan April 2021,” ujar Bahrumsyah.

Menyangkut BPJS, PKH dan BPNT, Bahrumsyah, menyebutkan pihaknya terus mendorong Pemko Medan untuk melakukan pendataan kepesertaan secara paripurna melalui program Universal Health Covorage (UHC), sehingga nantinya seluruh warga Kota Medan bisa terakomodir menjadi peserta BPJS. “Dalam program UHC ini, seluruh warga Kota Medan bisa berobat di kelas III hanya memakai KTP saja,” sebut Bahrumsyah.

Karenanya, Bahrumsyah, mengimbau masyarakat untuk mendaftarkan diri kepada petugas setempat. Apalagi, katanya, Lurah mengatakan wilayah Belawan belum ada melakukan Musyawarah Kelurahan (Muskel) terhadap warga tidak mampu. “Pengakuan Lurah, dalam 2-3 hari ke depan, akan melakukan pendataan kepesertaan baru untuk program-program itu. Jadi, masyarakat harus memanfaat ini, jangan sampai nanti tertinggal lagi,” tandasnya. (bp1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *