Siantar-Simalungun

Jalan Siantar Saribudolok Dan Jembatan Parsaguan Pane Tongah Rusak Berat

Simalungun, buanapagi.com – Wilayah Pane Tongah banjir lagi akibat hujan deras yang mengguyur Kelurahan Pane Tongah terjadi sejak Senin (11/01/2021) siang hingga malam tadi, Kamis (14/01/2021) menimbulkan banjir yang menyebabkan hampir putusnya jembatan akses jalan antar Kelurahan Pane Tongah (Desa) dengan Huta Parsaguan (Dusun) Nagori ( desa) Simpang Raya dan Jalan Siantar Saribu Dolok Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun rusak berat.

Akses jalan di seputar jembatan beton menghubungkan Huta Kobun dengan Huta Sabalama Nagori Rawang Pardomuan Nauli total putus dan jembatan Huta Parsaguan dengan Kelurahan Pane Tongah, hampir putus hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

“Akses jalan dan jembatan terputus akibat banjir bandang yang terjadi di Nagori Rawang Pardomuan Nauli, Senin malam (11/1/2021) lalu,” ujar Kepala BPBD Simalungun, Fritz Ueky Damanik, melalui Sekretaris Manaor Silalahi, Kamis (14/01/2021) melalui sambungan seluler.

Dia juga menambahkan, kerusakan jalan besar Pane Tongah dan jembatan penghubung antar dua desa ini cukup parah akibat debit air mencapai 147 ml/ detik.

Sebelumnya, lanjutnya, hujan deras mengguyur daerah itu sejak Senin siang hingga malam hari, sehingga air meluap melampaui jembatan dan menggerus badan jalan, yang mengakibatkan putusnya badan jalan di kedua pangkal jembatan penghubung antar Nagori Simpang Raya dan Kelurahan Pane Tongah.

Dikatakannya, bahwa kondisi kedua akses jalan dan jembatan yang rusak itu sudah ditinjau Bupati Simalungun didampingi Kepala BPBD Simalungun Selasa, (12/1/2021), ungkapnya.

Ditambahkannya, Bupati sudah menginstruksikan kepada kepala BPBD, untuk segera menangani kerusakan jalan dan jembatan itu agar mobilitas masyarakat tidak terganggu, pungkasnya.

Harapan yang sama juga dikemukakan Wilman Siallagan SH dan Saut Siregar selaku Ketua dan Seketaris Forkom Pane Tongah, berharap agar kerusakan jembatan dan jalan segera diatasi karena jalan tersebut adalah sarana transportasi masyarakat ke Kecamatan Pane.

Saut Siregar juga mengatakan, bahwa timbulnya banjir akibat ahli fungsi dari lahan kebun teh menjadi kebun sawit. Forkom Pane Tongah, sudah berkali-kali menyurati pihak perkebunan bahkan sudah lima kali mengadakan audensi ke kantor PTP IV kebun Marjandi , ujarnya ke buana pagi.

Hal senada diaminkan Wilman Siallagan menyebutkan, apabila banjir tidak segera di atasi pihak perkebunan maka Forkom Pane Tongah bersama masyarakat akan memblokade hasil perkebunan sawit tersebut dan forkom tidak main-main lagi, ungkapnya.

Ketika hal ini dikonfirmasi ke pihak perkebunan, Kamis ( 14/01/2021 ), pihak Manejer Perkebunan Marjandi melalui KTU mengatakan, bahwa banjir tersebut sudah kami tangani, bahkan bantuan sudah kami berikan sesuai kemampuan kami. Hal ini juga sudah kami surati ke pusat, agar solusinya dapat diatasi dengan baik, jelasnya.(bp/SN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *