Ragam

Bersepeda Gaya Hidup Sehat di Tengah Pandemi Covid-19

Medan, buanapagi.com – Kini bersepeda tengah menjadi tren gaya hidup sehat masyarakat di tengah pandemi virus corona.  Selain mendapatkan manfaat kesehatan atau transportasi, bersepeda bagi sebagian orang dapat menjadi sarana rekreasi. Hal ini yang dilakukan Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Medan, Ir Arief Sudarto Trinugroho MT.

Olahraga gowesan yang biasa dilakukan secara berkelompok ini, juga menjadi rutinitas olahraga yang dilakukan Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Medan, Ir Arief Sudarto Trinugroho MT. Ditengah kesibukannya menjadi orang nomor satu di Kota Medan dan menjabat dua posisi lain di pemerintah Provinsi Sumatera Utara yakni Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara serta Plt Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Sumut, ia tetap bersepeda minimal tiga kali dalam seminggu.

“Saya bersepeda ini sudah dari kecil. Tapi menjadi giat kembali diawal tahun 2020 dan saat ada pandemi gowes menjadi booming, jadi semakin giat bersepedaan lagi,” ujarnya, Selasa (27/10/2020) di ruangan kerja rumah dinas Wali Kota Medan.

Dikatakan Arief, olahraga sepeda sudah menjadi hobi termasuk olahraga lainnya seperti renang. “Kunci sehat itu adalah bahagia, jadi semua jenis olahraga harus dilakukan dengan senang dan hobi agar manfaat olahraga bukan cuma sehat lahir tapi juga bahagia bathin. Apalagi dengan gowes menjadi kesempatan untuk saling mempererat tali silaturahmi dengan komunitas gowes lainnya,” kata Arief.

Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan ini, menerangkan rutinitas gowes nya dilakukan dimulai pukul 6 pagi bersama tetangga kompleks nya. “Kalau dihari kerja bisa dapat satu jam atau bisa dapat 18 km, disekitar rumah ke arah Namorambe yang jalanannya kecil dan udara lebih segar. Kalau untuk hari libur Sabtu atau Minggu bisa gowesan sampai 2 jam atau jarak tempuh 35-40 km,” ungkapnya.

Dan saat ini, kata Arief lagi, kegiatan gowes juga dilakukan setiap Jumat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan dan sudah berjalan selama 4 minggu sejak dilantik menjadi Pjs Wali Kota Medan.
“Awalnya Kada Perhubungan lapor kalau mereka selalu ada kegiatan rutin gowes setiap Jumat. Mereka mengajak saya dan saya langsung setuju karena mereka juga melihat saya hobi bersepeda. Dan ada beberapa ASN yang ikut sehingga hubungan silaturahmi semakin dekat. Untuk jarak tempuh nya biasanya saya ikuti saja rute yang sudah ditentukan OPD itu,” kata Arief.

Meskipun untuk sehat atau mengisi kegiatan di luar rumah dengan bersepeda, Arief mengakui tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan penularan covid 19, dengan tetap menjalankan 3 M T yakni Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci tangan pakai sabun serta tidak berkumpul.

“Saya juga butuh rekreasi dan saya pilih dengan gowesan. Tapi selama gowes saya tetap jaga jarak, tetap pakai masker dan habis gowes langsung pulang tidak kumpul-kumpul lagi. Karena biasanya orang-orang itu selesai bersepeda, ngumpul ramai-ramai untuk sarapan dan akhirnya tidak lagi menerapkan Prokes. Gowesnya sih sehat, tapi setelah itu tidak menghindari penularan sehingga akhirnya malah terpapar covid 19,” imbuhnya.

Kalaupun mau ngumpul bersama komunitas gowesan, lanjut Arief biasanya memanfaatkan lokasi danau yang ada disekitar rumah Karya Wisata Medan Johor untuk duduk istirahat selesai gowes. “Duduk nya tetap berjarak tidak sekerumunan. Sambil istirahat dan makan sarapan. Tapi kalau ngobrol pun tetap pakai masker,” katanya.

Arief mengingatkan, pandemi covid 19 belum berakhir. Silahkan melakukan aktifitas di luar rumah, tapi tetap mematuhi Prokes. Tetap pakai masker, karena masker melindungi mu dan kita semua dari penyebaran virus corona.
“Apalagi ini libur panjang akhir pekan,
pusat-pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi akan didatangi masyarakat. Kepada pengelola tempat hiburan, atau pusat perbelanjaan untuk tetap memperketat penerapan protokol kesehatan.

“Batasi jumlah pengunjung, kapasitasnya dibatasi. Untuk masyarakat kalau
bisa di rumah tetap berada di rumah. Kalau tidak bisa dan harus beraktivitas di luar rumah, tetap patuhi protokol kesehatan, ” jelasnya.

Arief menilai jika pengelola usaha melakukan pembatasan jumlah pengunjung, masyarakat jangan marah. Karena semua dilakukan untuk membatasi kerumunan di satu area.

“Masyarakat harus paham juga. Kita mohon masyarakat juga untuk patuhi protokol kesehatan dan kampanye 3M. Saya harap masyarakat paham,” tegasnya.(sulaiman achmad)

Seperti diketahui Pemerintah menetapkan bulan ini ada cuti bersama Oktober 2020 yang bisa dinikmati seluruh masyarakat. Cuti bersama mengapit perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 29 Oktober 2020.

Seperti diketahui Pemerintah menetapkan bulan ini ada cuti bersama Oktober 2020 yang bisa dinikmati seluruh masyarakat. Cuti bersama mengapit perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 29 Oktober 2020. Di mana 28 dan 30 Oktober 2020 ditetapkan pemerintah sebagai cuti bersama. (bp2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *