Politik

DPD PAN Medan Akan Panggil Edi Sahputra

Medan, buanapagi.com – Tidak ada itikad baik dari Sekretaris Fraksi PAN DPRD Medan Edi Sahputra untuk memberi klarifikasi kepada pimpinan DPRD dan fraksi PAN terkait penggunaan stempel dan kepala surat DPRD Medan, membuat DPD PAN Kota Medan akan segera memanggil yang bersangkutan untuk mengambil tindakan.

“Minggu depan akan kita panggil beliau. Kita jalani dulu prosesnya baru bisa mengambil tindakan selanjutnya,” ujar Ketua DPD PAN Medan, HT Bahrumsyah kepada wartawan, Jumat (7/8).

Diketahui Sekretaris FPAN DPRD Medan Edi Sahputra diduga menggunakan stempel palsu dan kepala surat untuk menyurati Satpol PP Medan agar menangguhkan pembongkaran rumah warga di Jalan Mangkubumi Medan.

Diakui Bahrum, sebelumnya ia sudah meminta ketua fraksi yang dapat menyelesaikan persoalan tersebut dengan meminta klarifikasi ke Edi Sahputra. Namun ternyata hingga saat ini, fraksi menganggap tidak dapat menyelesaikan persoalan tersebut sehingga menyerahkannya ke DPD PAN Kota Mefan.
“Belum ada klarifikasi yang dilaporkan fraksi, artinya ini tidak clear dan belum ada pernyataan apapun dari Edi Sahputra. Kita sayangkan ini, hingga akhirnya pengurus partai meminta DPD untuk meresponnya,” kata Bahrum.

Dikatakan Wakil Ketua DPRD Kota Medan ini menyikapi tindakan Edi Sahputra,
dalam setiap tindakan pasti ada konsekuensinya, baik itu berbuat baik ataupun salah. Jadi kalau ada yang keliru, maka harus diklarifikasi.
“Mungkin niatnya berbuat baik, tapi prosesnya belum tentu benar. Dan ini perlu diklarifikasi bukan dibiarkan dan mengambang. Maka kemarin saya perintahkan fraksi klarifikasi tapi ternyata sampai sekarang belum ada, padahal ini kan sudah jadi konsumsi publik,” sesalnya.

Sementara Ketua Fraksi PAN DPRD Medan, Sudari ST mengakui, secara pribadi sudah menghubungi Edi Sahputra meminta klarifikasi tindakan yang dilakukannya dan sudah diberitakan dibeberapa media. “Dia masih menjelaskan secara pribadi saja ke saya, belum mau memberi klarifikasi ataupun pernyataan maaf ke institusi lembaga DPRD ataupun masyarakat. Jadi saya konsultasikan ini ke ketua DPD dan menyerahkan agar dapat menyelesaikan persoalan tersebut,” katanya.

Geram


SementaraKetua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Medan, Robi Barus, mengaku sangat geram karena belum
lagi selesai persoalan penggunaan diduga stempel palsu, sikap arogan dan tidak simpati, terkesan melecehkan lembaga DPRD Medan kembali dipertontonkan oleh Sekretaris Fraksi PAN Edi Sahputra yakni dengan menyebarkan berita terkait tindakannya tersebut di grup whatsapp dewan dengan minta diviralkan.

“Ini (Edi Saputra) termasuk tinggi arogannya. Secepatnya akan kita panggil. Kalau nanti berlangsung seperti apa di dalam prosesnya itu nanti kita lihat. Kita sangat tidak bersimpati dengan sikap yang dia tunjukan. Seharusnya dia itu mengakui kesalahannya dengan apa yang sudah dilakukan. Bukan malah sebaliknya menunjukan sikap menantang,” tegas Robi.

Sikap menantang yang dilakukan Edi yang juga anggota Komisi I DPRD Medan itu, dia tunjukan di grup whatsapp dewan. Di mana di grup tersebut juga ada unsur pimpinan dewan. “Artinya dia tidak menghargai para pimpinan yang ada dalam grup whatsapp tersebut. Dia sudah melecehkan unsur pimpinan maupun lembaga yang ada di dalam grup wa tersebut,” tegas Robi yang juga Ketua Pansus Covid 19 ini bernada marah.

Robi menilai sikap arogansi dan tak menghargai unsur pimpinan di lembaga DPRD Medan dengan ringan bisa dilakukan oleh Edi Saputra. Apalagi kepada anggota dewan lainnya “Sikap Edi Saputra tersebut sangat dimungkinkan di PAW. Sebab, sudah ada persoalan yang dilakukannya sebelumnya, dia bukannya minta maaf, justru sebaliknya menunjukam sikap menantang dan melecehkan unsur pimpinan maupun lembaga DPRD Medan. Ini kan tidak ada itikad baik namanya,” tegas Robi yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Medan ini.

Terpisah Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga mengaku berencana memanggil yang bersangkutan secara khusus. Kalau persoalan stempel diduga palsu masih diserahkan kepada ranahnya BKD. “Lembaga ini adalah lembaga terhormat yang tidak bisa dimain-mainkan. Jadi mungkin hal yang wajar niatnya Edi Saputra baik, tetapi ada kesalahan,” ujar Ihwan yang juga Ketua Partai Gerindra Kota Medan ini.

Terkait masalah pelecehan lembaga yang dilakukan oleh Edi Saputra melalui grup whatapp dewan yang mana di dalam grup tersebut juga terdapat unsur pimpinan DPRD Medan yang juga sebagai simbol lembaga DPRD yang terhormat, disayangkan oleh Ihwan.

“Memang kita sayangkan sedikit sahabat kita Edi Saputra ini. Seharusnya dia koperatif saja. Hal begituan kan silap, itu biasa. Jadi seharusnya Edi mengecilkan kesilapan itu seminim mungkin. Ini terjadi kesilapan seharusnya Edi lebih aktif membangun komunikasi dengan teman-teman di DPRD, khususnya teman-teman di BKD,” pungkasnya. (bp1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *