Perbaungan, buanapagi.com – Sebagai upaya dalam melestarikan kebudayaan lokal sekaligus mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa, khudusnya Budaya Banjar, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) meresmikan Kampung Budaya Banjar di Desa Lubuk Cemara Kecamatan Perbaungan, Rabu (12/8/2020).
Turut serta dalam acara, Bupati Sergai Ir H Soekirman didampingi Wabup H Darma Wijaya, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina (hadir secara virtual via zoom meeting), Staf Khusus Kementan Firdaus Hasan, Dandim 0204/DS Letkol (Kav) Jackie Yudhantara, S.Sos, M.Han, Wakil Ketua DPRD Siswanto, Ketua TP PKK Ny Hj Marliah Soekirman, Perwakilan Pemkot Banjarmasin Dra.Hj. Fatimah, M.Pd, Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Provsu Marino, SP, MM, Camat Perbaungan Drs. Benny Saragih MM, Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Sumut Hidayatullah, SE, Asisten, Kepala OPD, Pengurus Kampung Budaya Banjar, Perwakilan Masyarakat Banjar, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta para undangan.
Saat meresmikan Kampung Budaya Banjar bersama Walikota Banjarmasin, Kalimantan Selatan via aplikasi zoom meeting, Bupati Sergai H Soekirman, pertama kalinya menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Walikota Banjar Baru Alm. Nadjmi Adhani, beberapa hari lalu. Semoga Alm. diterima disisiNya.
Bupati mengemukakan bahwa giat hari ini merupakan program Pemkab Sergai dalam rangka memenuhi amanat Undang-Undang untuk melestarikan dan memajukan kebudayaan di nusantara. ” Terima kasih kepada Walikota Banjarmasin Bapak Ibnu Sina yang ikut hadir dan meresmikan Kampung Budaya Banjar ini, meskipun hanya melalui virtual, namun seolah ada didekat kami,” katanya
Diceritakan secara rinci oleh Bupati Soekirman, bahwa sebelumnya di Sergai juga telah diresmikan Kampung Budaya Jawa, Kampung Budaya Melayu, dan dalam waktu dekat juga akan diresmikan Kampung Budaya Bali, Batak, Minang, Aceh, Sunda, Banten, Mandailing, dan suku lainnya dalam rangka melestarikan budaya, bahasa serta adat istiadat.
Warga Banjar di Sergai, lanjut Bupati lagi, selalu menerapkan pepatah Bakayuh Baimbai
atau mengayuh bersama-sama yang bermakna menanggung pekerjaan bersama-sama atau gotong royong. ” Dengan hari ini dicanangkan budaya Banjar, nanti akan kita lihat apa saja warisan Budaya Banjar yang masih ada dapat kita lihat, rasakan dan lestarikan seperti makanan, tarian, serta kebiasaan dimasyarakat,” terang Bupati.
Bupati menambahkan, hubungan persaudaraan kita antara semua suku di Sergai ini sangat harmonis, sehingga ada istilah Jarwo (Banjar-Jowo), Jarwobayu (Banjar-Jowo-Batak-Melayu). Oleh karenanya, dengan momen peresmian Kampung Budaya Banjar ini diharapkan agar kita mampu menjaga dan merevitalisasi budaya Banjar agar dapat bermanfaat bagi orang lain terutama budaya gotong royong selalu tertanam dalam diri kita.
Budaya Banjar, Tetap Bersemangat dan Kuat
Terkait dengan jargon Pataya, (Pangan, Pariwisata dan Budaya) khususnya tentang budaya salah satu yang tidak boleh ketinggalan adalah Kampung Budaya Banjar ini.
“Kebudayaan harus kita perkaya, salah satunya dengan Kampung Budaya Banjar, Insha Allah menjadi semangat bagi pemuda kita bahwa suku Banjar itu Waja sampai Kaputing atau “tetap bersemangat dan kuat bagaikan baja dari awal sampai akhir”. Ini semua menjadi tantangan bagi kita untuk melestarikan budaya yang kita banggakan ini,” harap Bupati.
Dikisahkan oleh Bupati, Sultan Serdang dahulu mengundang tokoh Banjar ke Tanah Bertuah Negeri Beradat. Hal ini hendaknya agar ditulis dalam sejarah agar nantinya banyak generasi muda mengetahui dan menghayati bahwa perjuangan nenek moyang bersakit-sakit untuk mengenalkan budaya Banjar di daerah kita ini. Hal ini bertujuan agar Budaya Banjar tidak hilang di bumi seperti halnya budaya-budaya suku lain yang selama ini perlahan dikhawatirkan mulai hilang dari muka bumi.
Bupati mengemukakan, saat ini kita memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Hal ini agar kita tingkatkan kewaspadaan terkait semakin meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sergai. Dengan demikian Pemkab Sergai tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Tetap laksanajan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona yang semakin mengkhawatirkan ini,” pesan Bupati Soekirman mengakhiri.
Walikota Banjarmasin Apresiasi Peresmian Kampung Budaya Banjar
Sedangkan Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, melalui zoom meeting menyambut baik dan mengapresiasi atas peresmian Kampung Budaya Banjar di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat pada hari ini.
Ibnu Sina menyampaikan keinginannya untuk hadir di sini bersama masyarakat Banjar yang ada di Sumatera khususnya Sergai. ” Saya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sergai beserta jajaran atas perhatiannya pada suku Banjar, dan selamat atas peresmian Kampung Budaya Banjar ini, semoga kedepannya dapat melestarikan budaya khas khususnya Banjar agar tetap eksis dalam kehidupan bermasyarakat. Sampaikan salam kepada masyarakat Sergai khususnya warga Banjar, semoga persahabatan Banjarmasin dan Sergai ini selalu terjalin erat hingga selamanya,” ungkapnya.
Hidayatullah, SE, selaku Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Sumut, menyebut bahwa momentum ini sangat berharga khususnya bagi warga suku Banjar di Sumut, semoga menjadi berkah lagi bagi warga Banjar di tanah perantauan.
Hidayatullah mengutarakan, mewakili keluarga besar Banjar di Sumut, yang kepengurusannya ada di 16 kabupaten/kota mulai dari Langkat sampai Labusel, hingga Simalungun dan Siantar serta Karo dan Pakpak Barat. ” Alhamdulillah warga Banjar sudah menyebar di 16 kabupaten/kota di Sumut. Pada tahun 1960 warga Banjar di Sumut secara formal yang kita dapatkan penetapan Kampung Budaya Banjar ini pertama kali dilakukan di Kabupaten Sergai bahkan di Sumut,” katanya penuh takjub.
Tak lupa juga Hidayatullah mengapresiasi dan kebanggaan disampaikan kepada Bupati Sergai. Salah satu tanda budaya ada adalah bahasa. Hal tersebut yang menjadi permasalahan bagi warga Banjar sebab saat ini kaum muda Banjar sudah mulai terlepas dari kesukuan. Maka dengan adanya Kampung Budaya Banjar ini diharapkan dapat melestarikan budaya-budaya daerah, bukan hanya suku Banjar, namun juga suku-suku lainnya. Kami berfikir agar kedepannya kita akan mengirimkan pemuda-pemuda kita untuk kembali ke kampungnya yaitu Banjarmasin guna mengembalikan kefasihan bahasa Banjar serta adat istiadat agar jangan sampai perlahan hilang, harapnya.
Sehubungan dengan kegiatan yang dilakukan hari ini, sesuai dengan akar keyakinan orang Banjar yang beragama Islam, bahwa ini merupakan salah satu perintah Allah SWT untuk menjaga silaturahmi serta berdampingan dengan suku-suku lain. Karena menjaga amanah yang diberikan Allah SWT bahwa suku-suku harus terus ada serta hidup damai berdampingan dengan suku lainnya dimuka bumi ini.Seperti pribahasa, perbuatan baik ini akan berbuah kebaikan, dan kebaikan itu akan kembali kepada yang berbuat baik, imbuhnya.
Diakhir sambutannya, Hidayatulkah mengungkapkan, Insha Allah dalam waktu dekat akan digelar Pilkada, meski kita berbeda pilihan, kita harus tetap bersatu padu, jangan sampai terpisah dan terpecah karena provokasi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. ” Saya sampaikan di sini pedoman jelas untuk mencari pemimpin, pertama Siddik (jujur dalam perkataan dan perbuatan), amanah (dapat dipercaya dalam menjaga tanggung jawab), tabligh (menyampaikan segala kebaikan bagi rakyat) serta pemimpin yang fathonah (cerdas dalam mengelola masyarakat). Sekarang kitalah yang menilai pemimpin yang terbaik dari yang terbaik itu,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kadis Poraparbud, Sudarno, S.Sos melaporkan proses pencanangan Kampung Budaya Banjar ini, Pemkab Sergai beserta seluruh masyarakat bersinergi dengan perangkat desa yang sangat mendukung dan antusias dalam mewujudkan dan mensukseskan terbentuknya Kampung Budaya Banjar di Kabupaten Sergai.
Selanjutnya pada tahun 2021 mendatang dijadwalkan akan dicanangkan 2 (dua) kampung budaya lagi yaitu Kampung Budaya Bali di Kecamatan Pegajahan dan Kampung Budaya Batak Toba di Kecamatan Dolok Masihul, pungkasnya.
Kegiatan dimeriahkan atraksi penyambutan tamu dengan berbalas pantun, penampilan tarian daerah khas banjar, silat, penyerahan bibit cemara, pameran, serta panen raya padi bersama masyarakat yang menjadi bukti bahwa di Sergai sebagai salah satu lumbung pangan Sumut tetap aman dari hama wereng.(bp4)