Ragam

Akhyar Berdialog Dengan MUI Kota Medan

Medan, buanapagi.com – Usai mendatangi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi juga menyambangi MUI Kota Medan di Jalan Nusantara No 3, Kotamatsum III, Kecamatan Medan Kota, Rabu (1/7/2020). Selain bersilaturahmi, Akhyar juga meminta dukungan dan masukan untuk membantu mengatasi pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) dan mensosialisasikan Peraturan Wali Kota (Perwal) Medan tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru pada pandemi Covid-19  di Kota Medan.

Dengan dukungan dan masukan yang diberikan, Akhyar berharap masyarakat dapat kembali beraktivitas normal sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sembari menjelaskan isi dari Perwal tersebut, Akhyar menyerahkan salinan Perwal tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru pada masa pandemi Covid-19 kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Prof Dr H Mohd Hatta.

Dihadapan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Medan Drs H Impun Siregar MA, Danramil Medan Kota Mayor Arh Nirmawan, para ulama MUI Kota Medan, dan didampingi Kadis Kesehatan Kesehatan Kota Medan dr Edwin Effendi, Kadis Kominfo Kota Medan Zain Noval, Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring, Akhyar menjelaskan isi Perwal tentang Adaptasi Kebiasaan Baru. Dikatakan Akhyar, Perwal ini berisikan sebagai pedoman yang akan dijalankan oleh masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Perwal ini mengatur tentang pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru yang akan dijalankan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Apabila masyarakat patuh dan dapat menjalankan Perwal ini dengan ikhlas, Inshaa Allah penularan Covid-19 dapat segera diatasi dan kita dapat hidup seperti sedia kala,” ungkap Akhyar.

Dalam kesempatan tersebut, Akhyar meminta dukungan MUI Kota Medan dalam melakukan sosialisasi Perwal tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru sekaligus menyadarkan masyarakat bahwa Covid-19 ini adalah penyakit yang nyata dan pasien yang terkena Virus Corona harus segera diobati jangan menghindar dan jangan lari sehingga mata rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus. Para ulama dapat disosialisasikan Pewal tersebut kepada warga melalui masjid-masjid dan majelis penganjian. Dengan begitu, masyarakat dapat beradaptasi kebiasaan baru di kehidupan sehari-hari.

“Mohon dukungannya dan bantuannya dalam mensosialisasikan Perwal tentang Adaptasi Kebiasaan Baru ini. Kami juga minta masukan apabila ada langkah-langkah yang harus dilakukan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, kita tidak tau kapan wabah ini akan berakhir tetapi kita juga harus melakukan aktivitas untuk keberlangsungan hidup. Dengan adanya Perwal ini dapat menjadi pedoman bagi kita semua untuk beradaptasi melakukan kebiasaan baru di masa pandemi seperti saat ini,” jelas Akhyar.

Sementara itu, Ketua MUI Kota Medan Prof Dr H Mohd Hatta menyampaikan Apresiasi atas kehadiran Plt Wali Kota Medan, apalagi kunjungan ini guna berdiskusi dalam penanganan Covid-19. Tentunya sinergitas Umara dan Ulama ini diharapkan dapat membantu mengatasi dan memutuskan mata rantai penularan.

Dijelaskan Prof Mohd Hatta, sebagai Ulama dirinya meminta kepada Pemko Medan dalam penanganan Covid-19 khususnya dalam protokoler pengurusan jenazah agar dapat disederhanakan dan lebih memikirkan aspek psikologis pihak keluarga. Artinya pihak keluarga dapat diberi kesempatan untuk berziarah dan mendoakan jenazah tapi tetap dalam batas Protokoler Kesehatan. “Hal ini tentunya dapat menjadi masukan bagi Pemko Medan, karena banyak keluhan masyarakat yang keluarganya meninggal akibat Covid-19 sulit untuk mengurus dan melihat jenazah,” jelasnya.

Terkait Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru, Prof Mohd Hatta mengungkapkan bahwa untuk lebih mengefektifkan Perwal ini, setiap Kecamatan harus memiliki Masjid sebagai contoh dalam penerapan Protokoler Kesehatan. Artinya pihak Kecamatan dan MUI Kecamatan dapat turun ke Masjid tersebut guna menerapkan Protokoler Kesehatan bagi warga. “Nantinya warga yang akan memasuki masjid dihimbau untuk mengenakan masker,  jika ada warga yang tidak mengenakan masker, maka pihak Kecamatan membagikan masker kepada warga tersebut. Selain itu dipintu masuk juga disediakan HandSanitizer atau tempat mencuci tangan. Nantinya Masjid ini akan menjadi contoh bagi masjid lainnya,” jelasnya.

Selanjutnya Prof Mohd Hatta menjelaskannya upaya yang dilakukan Pemko Medan dalam penanganan Covid-19 sudah sangat baik, akan tetapi kesadaran masyarakat untuk menerapkan Protokoler Kesehatan belum maksimal. Oleh karenanya MUI Kota Medan siap dan bersedia membantu Pemerintah Kota dalam mensosialisasikan Perwal Adaptasi Kebiasaan Baru di tengah Pandemi agar masyarakat lebih sadar dalam mentaati protokoler kesehatan.(bp2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *