Mahasiswi USU Nabila Fahriani Pane (Ist)
Medan, buanapagi.com – Nabila Fahriani Pane adalah mahasiswi Administrasi Bisnis di Universitas Sumatera Utara (USU) yang aktif berkontribusi dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif di Sumatera Utara.
Ketertarikannya pada pengembangan UMKM berawal dari keinginannya untuk memaksimalkan potensi produk lokal, terutama di pedesaan, yang sering belum dikelola secara optimal.
Dalam usahanya, Nabila memimpin proyek Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Desa Ndeskati, Kabupaten Karo, yang bertujuan mengubah limbah kulit kopi menjadi pewarna alami untuk batik aksara Karo.
Proyek ini berlangsung selama tiga bulan, melibatkan para anggota masyarakat setempat, terutama perempuan, dalam pelatihan pengolahan limbah menjadi produk bernilai.
Para peserta diajarkan teknik pengeringan dan ekstraksi pewarna dari kulit kopi, sekaligus mempelajari cara mengaplikasikan aksara Karo dalam desain batik. Hasilnya adalah, produk batik yang tidak hanya cantik tetapi juga memiliki nilai budaya dan ramah lingkungan.

“Kami sangat bangga dengan hasilnya. Batik ini tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai lingkungan dan budaya yang tinggi,” ujar Wadaria, salah satu peserta yang ikut pelatihan.
Selain proyek ini, Nabila aktif menjadi fasilitator pelatihan ekonomi kreatif di kampus dan komunitasnya, memperkenalkan produk lokal seperti “Ndescafe” dari desa binaannya sebagai langkah mempromosikan potensi desa. Menurutnya, pemberdayaan UMKM memerlukan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat agar pengembangan ekonomi dan pelestarian budaya berjalan seiring.
“Saya berharap semakin banyak orang yang peduli terhadap pengembangan UMKM, karena ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi dengan ini juga bisa menjadi cara kita dalam melestarikan budaya,” ujar Nabila, Sabtu (26/10/2024).
Dengan semangat untuk berkontribusi dan menginspirasi, Nabila menjadi teladan bagi generasi muda. Ia berharap dapat terus mengajak lebih banyak orang untuk terlibat dalam pengembangan UMKM dan menjaga warisan budaya, sekaligus mendorong anak muda lainnya untuk menciptakan dampak positif di lingkungan mereka. (bp/r)