Ekonomi

Hujan Lebat di Sumut Belum Picu Gejolak Harga Pangan

Medan, buanapagi.com – Belakangan ini, sejumlah wilayah di Sumut khususnya kota medan dan sekitarnya dilanda hujan lebat. Sejumlah sentra produksi tanaman pangan juga dilanda hujan lebat. Kondisi ini pada dasarnya bisa menciptakan gangguan pada sisi supply maupun demand. Namun, sejauh ini jika melihat dari sisi pembentukan harga yang dipantau melalui PIHPS menunjukan bahwa harga sejumlah kebutuhan pangan strategis masyarakat belum begitu terpengaruh oleh hujan lebat ini.

Pada dasarnya hujan lebat bisa membuat aktifitas panen terganggu. Dilanjutkan dengan gangguan pada distribusi barang, dan bisa membuat barang cepat busuk, yang pada akhirnya bisa mendongkrak harga jual barang itu sendiri. Dan belakangan ini memang terjadi kenaikan pada sejumlah harga komoditas pangan seperti cabai merah.

Tetapi sejauh ini kenaikan harganya lebh dikarenakan oleh sisi pasokan yang memang turun. Dan potensi kenaikan harga cabai merah jauh hari sebelumnya sudah diproyeksikan. Sejauh ini berdasarkan PIHPS harga cabai merah ditransaksikan 28.800 per Kg di kota medan. Selain cabai merah, ada pula kenaikan harga daging ayam yang jika dipantau lewat PIHPS saat ini ditrasaksikan 33.200 per Kg di Kota Medan, ujar Ketua Pangan Sumut Gunawan Benjamin, Jumat (18/10/2024).

“Ada juga fluktuasi pada harga tomat sebelumnya yang sempat menyentuh 12 ribu per Kg di awal pekan. Namun saat ini harga tomat sudah kembali turun dan ditransaksikan dikisaran 7.000 per Kg nya. Dan saya pikir juga bukan dikarenakan curah hujan yang tinggi. Karena lompatan harga tomat sebelumnya terjadi di awal pekan, yang dipicu oleh sepinya aktifitas panen pada hari Minggu”, kata Gunawan Benjamin.

Selebihnya, sebut Gunawan, harga sejumlah kebutuhan pokok relative stabil. Kalaupun berfluktuasi seperti minyak goreng juga dipicu oleh fluktuasi pada harga CPO. Jadi hujan lebat sejauh ini belum memicu terjadinya gejolak harga di pasar. Hujan lebat juga tidak memberikan dampak buruk bagi daya beli masyarakat sejauh ini. Karena hujan lebat sejauh ini belum memicu kenaikan harga.

“Dan keluhan pedagang yang mengalami penurunan omset penjualan dinilai lumrah terjadi disaat hujan lebat. Namun sifatnya sementara, sehingga dampak yang ditimbulkan adalah melemahnya serapan komoditas yang dikonsumsi masyarakat dan memicu penurunan harga. Namun saya menilai hanya untuk beberapa jenis tanaman hortikultura saja, khususnya untuk jenis sayur-sayuran”, pungkasnya.(bp/r)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *