Medan, buanapagi.com – Dalam pertemuan tahunan kongres rakyat china, pemerintah china menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% dengan target inflasi di kisaran. China juga mengumumkan penerbitan obligasi khusus “ultra-panjang” untuk proyek-proyek besar, menurut laporan kerja pemerintah. Sayangnya kabar tersebut justru belum mampu mendorong penguatan kinerja pasar keuangan di Asia. Yang justru banyak ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini.
“IHSG ditutup melemah 0.4% di level 7.247,46, mengikuti kinerja pasar saham di Asia yang mayoritas juga ditutup melemah. IHSG mengalami koreksi dalam dua hari perdagangan, meskipun asing tetap membukukan transaksi beli bersih senilai 690 milyar di sesi perdagangan hari ini”, ujar Ketua Pemantau Pangan Sumut Benjamin Gunawan, Selasa (5/3/2024).
Sementara itu, kata Gunawan, kinerja mata uang Rupiah juga kian melemah dan ditutup di level 15.675 per US Dolar. Kinerja mata uang mengalami pelemahan sekalipun US Dolar mendapatkan tekanan dari pelemahan yield US Treasuy yang mengalami penurunan selama sesi perdagangan di asia.
“Sementara itu, tren kenaikan harga emas masih terus belangsung. Harga emas pada sesi perdagangan sore berada dikisaran angka $2.123 per ons troy, atau lebih tinggi dibandingkan dengan harga emas pagi tadi dikisaran level $2.115 per ons troy. Pelaku pasar tengah bertaruh bahwa The FED akan lebih bersikap dovish dalam pidato selanjutnya”, pungkasnya.(bp/r)