Pringsewu, buanapagi.com – Beberapa orang tua murid SMPN 2 Banyumas, Kabupaten Pringsewu datangi sekolah, dikarenakan anak-anaknya diduga ditampar oleh oknum gurunya, Rabu (29/9/2021).
Orangtua murid, salah satunya Suherman (45) mengungkapkan bahwa, kemarin anaknya bernama Ali Alwafi (13) pulang sekolah terlihat murung, tidak seperti biasanya, nyampek rumah langsung masuk kamar tidur, tidak seperti biasanya.
“Karena biasanya, tidak seperti itu. Menjelang malam hari ibunya membuka hp ada pesan whatshapp dari teman anaknya, yang bunyinya “Li wes diomongi rong sing pak wampi nabok kue” yang artinya bahwa kamu sudah ngomong belum yang pak wampi nabok kamu,” kata orang tua murid yang membacakan pesan whatshapp di hp anak nya.
“Kejadian itu kemarin pada Selasa (29/9/2021), jadi kalau ibuknya tidak membuka hp, kami sebagai orangtua gak tau kejadian itu, nah maka hari ini kami bersama pak lurah mendatangi sekolah ini untuk mengklarifikasi, apakah benar ada kejadian itu,” katanya.
Lebih lanjut, seperti dikatakan orangtua Ali Alwafi hanya dipicu persoalan sepele. Hanya karena salah menulis, anaknya mengalami tindak kekerasan oleh guru.
“Setelah dibujuk untuk bercerita akhirnya Ali Alwafi mengaku telah ditampar diruang kelas oleh gurunya, dan ada teman-temannya juga kena tampar, sebanyak enam orang berikut anak saya. Kekerasan tersebut dilakukan oleh seorang oknum guru berinisial W. Hanya karena salah menulis,” terang orangtua Ali Alwafi, kepada tim media ini.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMPN 2 Banyumas Suripto, SP.d membenarkan adanya peristiwa yang dikatakan para orang tua murid diluar, ini kami barusan saja telah mengklarifikasi enam orang murid dan didampingi kepala pekon beserta orang tua murid sebagai perwakilan.
“Memang, setelah anak-anak kami tanyakan mengakui itu benar. Dalam hal ini kami pihak sekolah meminta maaf, atas kejadian ini,” kata Suripto yang ditemui diruangannya.
Ditempat yang sama, guru W yang diduga menampar muridnya saat dikonfirmasi mengatakan, dengan singkat bahwa, ia membenarkan bahwa kemarin anak-anak ada kesalahan menulis, menulis Pringsewu aja salah.
“Hal ini saya bermaksud, agar menambah kedisiplinan anak-anak murid untuk lebih giat belajar, saya akui saya memang salah,” tukas guru W kepada tim media ini. (bp/abd)
Jgan biarkan guru-guru seperti itu tetap ada di sekolah lah…
Iya memang benar Guru itu wakil orang tua disekolah..tapi tidak seperti itu cara mendidiknya…harusnya bisa mendidiknya dg bnar…jgan hanya salah sedikit terus main tampar..
Orang tua mana yg terima anaknya ditampar oleh orang lain meskipun itu adalah gurunya…orang tua dirumah yang merawat membesarkannya saja tidak pernah main tangan seperti itu apa lagi hanya hal sepele…
Apa iya diberitahu dg mulut anak itu tidak bisa..
Guru seperti itu akan mencemarkan citra sekolah..yg pada akhirnya suatu saat nanti para orang tua akan takut memasukan anaknya kesekolahan tersebut jika guru itu tidak bisa berubah atau tidak dikeluarkan.