Nagan Raya, buanapagi.com – Adanya partisipasi aktif dari 2 perusahaan tambang yang peduli terhadap pendidikan kalangan muda, di lima desa di Nagan Raya Provinsi Aceh, Rimung Kila Center Atjeh mengapresiasi atas adanya aksi nyata peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang bepikir mandiri.
“Apa yang di lakukan oleh PT. Tata Bara Utama (TBU) dan PT. Bara Energy Lestari (BEL) melakukan advokasi pendidikan perkuliahan dengan Akademi Komunitas Negeri (AKN) Aceh Barat, ini perlu dilakukan oleh perusahaan lain yang ada di Aceh,” kata Dewan DPP Rimung Kila Center Atjeh, Agus Salim (cek aguh) kepada wartawan di Nagan Raya, Minggu (15/08/2021).
Kita melihat masyarakat sangat senang dan menyambut baik atas MOU yang dilakukan geuchik 5 desa di ring 1, dengan perusahaan terkait beasiswa pendidikan tersebut.
”Kita dapat informasi ada sekitar 30 pemuda yang mendaftarkan diri sebagai mahasiswa di AKN Aceh Barat, kesemua ini perlu kita dorong agar mereka bersemangat dalam menempuh pendidikan ini, semoga selesai kuliah dan mempunyai skill harapan besar kepada perusahaan juga memprioritaskan mereka untuk masuk dalam recruitment tenaga pada perusahaan tambang,” ucap Cek Guh.
Rimung Kila Center Atjeh juga siap mendukung secara moral, dalam mensukseskan implementasi kegiatan peningkatan skill pemuda di wilayah Nagan Raya, katanya.
Sementara itu, Advisory PT. Tata Bara Utama, Zulhelmi Ridwan, S.Sos mengatakan, kegiatan ini hasil dari pemikiran rembuk bersama antara perusahaan dan tokoh masyarakat dalam peningkatan skill masyarakat.
“Persiapan SDM harus kita lakukan, karena kesiapan SDM bermanfaat program dengan berjangka, seperti beasiswa kuliah di AKN Aceh Barat. Berarti dalam masa dua tahun pemuda menempuh pendidikan mereka sudah mempunyai skill bertandar nasional, jadi ketika berkerja pun meraka sudah berkompeten, jadi mereka menjadi kebutuhan bagi semua kalangan baik pemerintah atau perusahaan,” ujar Zulhelmi Ridwan.
Ini sebuah program, sebutnya, yang berdampak jangka panjang sebab disaat sudah mempunyai skill biasa kita lebih pada sistem pembukaan industri, seperti membuka usaha sendiri.
“Program yang seperti ini perlu dukungan bersama, jika perusahaan dan AKN Aceh Barat sudah menyediakan beasiswa, tinggal pemerintah mendorong kebutuhan lain, jadi dalam menyelamatkan anak bangsa, perusahaan pemerintah harus saling berganding tangan, Insya Allah Nagan Raya terus maju”, tuturnya.
Zulhelmi Ridwan yang juga juru bicara Pangkima Laot Aceh Barat berharap pilot project seperti ini perlu juga diterapkan oleh perusahaan lain yg ada di Nagan Raya khususnya, dan Aceh pada umumnya. Jika saling dorong, pemerintah bisa saja membuat sebuah aturan, agar perusahaan mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar, ucap tokoh muda orator Barat Selatan Aceh yang juga salah satu tokoh alumni Universitas Teuku umar. ( UTU). (bp/Muhibbul).