Ragam

Hujan Tak Redupkan Pesona Bukit Lawang

Teks Foto: Suasana cafe hotel Eco Lodge Bukit Lawang di sore hari ramai dikunjungi wisatawan asing, Rabu (26/11/2025)

Bukit Lawang, buanapagi.com – Langkah kaki menyusuri bebatuan menuju kawasan wisata Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, menghadirkan semangat baru meski tubuh terasa letih. Hujan yang turun tanpa jeda selama beberapa hari terakhir tak mampu memadamkan keinginan untuk tiba di salah satu destinasi ekowisata paling populer di Sumatera Utara itu.

Perjalanan dari Tangkahan menuju Langkat memakan waktu sekitar tiga setengah jam. Berangkat pukul 08.30 WIB, rombongan akhirnya tiba di Hotel Eco Lodge Bukit Lawang sekitar pukul 13.30 WIB. Sepanjang perjalanan, bayang-bayang insiden banjir yang melanda sejumlah wilayah Sumatera Utara sempat memenuhi pikiran, menimbulkan kecemasan tentang kondisi Bukit Lawang.

Namun setibanya di Eco Lodge, rasa lelah seakan terbayar lunas. Keindahan alam yang natural menyambut, dengan suara gemericik sungai, hamparan pepohonan, dan udara segar yang menjadi ciri khas Bukit Lawang. Wisatawan domestik dan mancanegara tampak duduk santai di kafe hotel, menikmati panorama alam yang tersaji di hadapan mereka.

Sayangnya, cuaca hujan yang semakin deras membuat rencana trekking dan kunjungan ke Goa Kelelawar harus ditunda. Kondisi ini, menurut salah satu karyawan Eco Lodge, memang memengaruhi intensitas kedatangan wisatawan, terutama dari luar negeri.

“Kalau November dan Desember, wisatawan asing memang tidak terlalu banyak. Mereka biasanya datang mulai Juni sampai Oktober karena cuacanya bagus dan lebih mendukung untuk mengeksplor Bukit Lawang. Kebanyakan datang untuk melihat orang utan,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).

Ia menjelaskan, kebahagiaan terbesar wisatawan baik lokal maupun internasional adalah dapat melihat orang utan secara langsung di habitatnya. Namun, saat cuaca hujan seperti sekarang, orang utan jarang keluar, sehingga peluang bertemu satwa karismatik itu menjadi kecil.

Meski begitu, cuaca buruk tidak serta-merta menghentikan wisatawan untuk datang. Beberapa tamu tetap memilih menikmati suasana alam Bukit Lawang yang tetap memikat dalam keadaan apapun. Ia berharap pemerintah daerah semakin aktif mempromosikan Bukit Lawang agar namanya makin mendunia.

“Kalau semakin dikenal, semakin banyak yang datang, dan kami bisa menjaga serta memperkenalkan keindahan alam ini kepada dunia,” harapnya. (b1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *