Asahan, buanapagi.com – Komisi D DPRD Asahan meminta pihak PLN bertanggung jawab atas robohnya tiang listrik di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur yang telah memakan korban, seorang pemuda terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena tersengat arus listrik.
Menurut Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Asahan Drs. Syaddad Nasution SPdi, kejadian ini sangat memprihatinkan dan memerlukan klarifikasi tentang penyebab dan langkah-langkah konkret untuk mencegah hal serupa tidak terjadi di masa depan.
“Sebagai wakil rakyat, kami meminta pihak PLN untuk bertanggung jawab atas kejadian robohnya tiang listrik yang menyebabkan warga tersengat listrik di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang,” ujar Syaddad kepada wartawan termasuk buanapagi.com, Minggu (07/09/2025).
Peristiwa itu terjadi pada Jumat malam, (05/09/2025) sekitar pukul 19.30 WIB, di mana seorang pemuda bernama Feri Irawan warga Dusun XI Desa Sei Sembilang tertimpa tiang PLN yang tiba-tiba roboh menutup jalan antar dusun di daerah Sei Nibung Dusun XIII desa tersebut. Akibatnya Feri mengalami luka bakar sengatan listrik pada bagian wajah, dagu, tangan, dan kaki sebelah kanan.
“Kami akan terus mengawasi dan meminta pertanggungjawaban dari pihak PLN atas kejadian ini,” tegas Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Asahan ini.
Kepala Desa Sei Sembilang Kecamatan Sei Kepayang Timur, Ahmad Fauzi, yang dikonfirmasi via telpon, Minggu (07/09/2025) sore, membenarkan peristiwa itu dan berharap pihak PLN dapat bertanggung jawab dan memberikan perhatian kepada korban yang saat ini masih terbaring di RSU Setio Husodo Kisaran.
Menurut Ahmad Fauzi, sebelumnya 2 tahun yang lalu pemerintah desa sudah pernah mengajukan permohonan pergantian terhadap tiang -:tiang listrik yang ada di Desa Sembilang termasuk di sekitar lokasi kejadian kepada pihak PLN karena sudah berkarat dan terancam korosi, tetapi sampai saat ini tidak terealisasi.
“Kondisi tiang PLN yang ada di lokasi kejadian itu menurut kami memang sudah layak untuk diganti, karena tiang yang terbuat dari besi itu sudah berkarat dan mengalami korosi,” beber kades menyesalkan lambannya respon pihak PLN.
Secara terpisah Dawy Nasution dari ULP PLN Tanjung Balai yang dihubungi via WhatsApp, Minggu malam (07/09/2025) sekira pukul 20.44 Wib menjelaskan penyebab robohnya tiang listrik milik PLN di Desa Sei Sembilang itu diduga karena faktor pengikisan tanah oleh air yang mengalir di sekitar tiang.
Terkait informasi dari masyarakat yang menyebut tiang listrik yang terbuat dari besi itu tumbang karena sudah berkarat dan korosi, petugas ULP PLN Tanjung Balai ini juga tidak menampik adanya kemungkinan tersebut.
“Rata – rata tiang besi yang ada di Tanjung Balai ini ada karatnya, apalagi yang sudah tahunan umurnya. Karena daerah itu pinggiran laut yang kadar garamnya cukup tinggi,” ucapnya.
Sedangkan terkait permohonan pergantian tiang yang diajukan pemerintah desa 2 tahun lalu, Dawy Nasution mengaku tidak mengetahuinya karena dia baru sekitar 8 bulan bertugas di ULP PLN Tanjung Balai.(bp/dil)