Medan, buanapagi.com – Jika membandingkan harga beras dalam sepekan terakhir berdasarkan pemantauan melalui PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis), harga beras memang terpantau alami kenaikan. Rata-rata harga beras medium di Sumut pada tanggal 11 juli terpantau berada dikisaran 14.500 – 14.950, menjadi kisaran 14.700 – 15.150 per Kg saat ini.
Kenaikan harga beras terjadi di kota sibolga, pemantang siantar dan gunung sitoli. Sementara itu berdasarkan hasil pemantauan langsung di salah satu kilang padi di deli serdang. Harga beras memang mengalami kenaikan sekitar 14.500 per Kg menjadi 15 ribu per kg. Kenaikan harga beras saat ini lebih dipengaruhi olef kenaikan harga pokok produksi.
“Harga gabah masih bertahan mahal, saat ini harga gabah kering panen (GKP) dihargai 8.200 per Kg. Temuan harga GKP tersebut terjadi di wilayah deli Serdang. Dengan harga GKP sebesar itu, maka harga GKG (gabah kering giling) bisa mencapai 9.000 per Kg. Artinya kalau dikonversi ke harga beras dengan rasio 50% dari GKG, harga bisa menyentuh 18 ribu”, ujar pengamat ekonomi Benjamin Gunawan, Kamis (17/7/2025).
Namun di level kilang dengan lokasi yang berdekatan dengan petani, harga jual beras masih dikisaran 15.300 per Kg. Jadi selain kota-kota yang disebutkan oleh PIHPS tadi, sebenarnya ada wilayah lain yang juga mengalami kenaikan harga beras. Dan posisi supply atau persediaan gabah saat ini berada di titik terendahnya.
“Jika tanpa ada kebijakan pendistribusian beras dari Bulog, maka harga beras bisa naik labih tinggi lagi khususnya di wilayah perkotaan. Dan sejauh ini, distribusi beras Bulog ke pasar belum sepenuhnya mampu meredam kenaikan harga. Walaupun disisi lain bisa meredam gejolak harga beras itu sendiri”, pungkasnya.(bp/ril)