Asahan, buanapagi.com – Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin S.Sos, M.Si turut memberikan materi sebagai narasumber dalam diskusi panel pemisahan Pemilu nasional dan lokal di Kabupaten Asahan yang diselenggarakan Lembaga Demokrasi Sumberdaya Insani (DemokraSI) di Aula Zulfirman Universitas Asahan, Selasa (29/07/2025).
Dalam diskusi bertema “Arah Baru Demokrasi dan Tantangannya bagi Politik Daerah” itu Taufik Zainal Abidin menyampaikan persoalan terkait kepemimpinan daerah di era Pemilu terpisah dalam peran kepala daerah menjaga kualitas demokrasi.
Dikatakannya, diskusi ini merupakan respons putusan MK No. 135/PUU-XXII/2024 tentang Pemilu Nasional & Lokal. Mahkamah Konstitusi telah memutuskan untuk memisahkan antara Pemilu nasional dan pemilu lokal. Hal ini dapat memiliki implikasi pada proses pemilu dan sistem politik di Indonesia.
Karena, kata Taufik, sesuai putusan MK tersebut dinyatakan Pemilu Presiden, DPR RI, DPD dilaksanakan pada Tahun 2029. Dua tahun kemudian yaitu pada Tahun 2031 baru dilaksanakan Pemilu Pilkada & DPRD. Peran kepala daerah adalah menjaga demokrasi lokal tetap sehat dan berjalan dengan baik.
Lebih lanjut Bupati Asahan mengatakan menyambut baik pemisahan Pemilu, meskipun mengakui masih ada kelemahan. Menurutnya, kebijakan ini membuka peluang untuk menyinkronkan program pusat dan daerah secara lebih optimal.
“Selama ini sering kali kepala daerah kesulitan menyelaraskan visi misi dengan Presiden karena masa jabatan yang tidak sejalan. Dengan Pemilu terpisah, sinkronisasi bisa lebih ideal dan efektif,” ucapnya sembari mengingatkan pemisahan ini juga menimbulkan persoalan teknis, terutama terkait kekosongan legislatif jika masa jabatan DPRD berakhir sebelum Pemilu lokal digelar.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Asahan H. Efi Irwansyah Pane MKM yang juga menjadi narasumber dalam diskusi itu menilai pemisahan Pemilu dapat memperkuat sinergi antara lembaga eksekutif dan legislatif di daerah. Ia juga menyoroti keuntungan dari berkurangnya pengaruh politik nasional terhadap dinamika lokal.
“Dengan pemilu lokal yang terpisah, eksekutif dan legislatif di daerah bisa lebih solid karena fokus tidak lagi terbagi,” ujar Efi.
Sebelumnya Direktur Demokrasi Sumberdaya Insani (DemokraSI) Kabupaten Asahan M. Yusuf Daulay mengucapkan terima kasih kepada Universitas Asahan yang telah memfasilitasi terlaksananya diskusi panel pemisahan Pemilu nasional dan lokal itu.
Yusuf juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Ketua DPRD Asahan yang telah mendorong dan mendukung penuh kegiatan tersebut dalam sarana dan prasarana. Diskusi dimaksud sesungguhnya ditujukan sebagai perbaikan Pemilu baik dari sisi penyelenggaraan, mulai dari penyelenggara hingga peserta dan membuka ruang untuk arah baru demokrasi ditingkat lokal maupun daerah.(bp/dil)