Medan, buanapagi.com — Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara menegaskan komitmennya mendukung pariwisata berkelanjutan melalui partisipasi aktif dalam International Conference on Geotourism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025 di KHAS Parapat Hotel.
Konferensi yang mengusung tema “Innovation and Strengthening of Geopark as Sustainability Tourism 2025” ini dibuka Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, SE, MM, dan dihadiri Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, delapan bupati kawasan Danau Toba, Direktur BPODT Jimmy Panjaitan, ST, MM, dan General Manager Toba Caldera UGGp Dr. Azizul Kholis.
Kegiatan ini menegaskan tekad bersama untuk mengembalikan status “kartu hijau” Toba Caldera UGGp sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Menteri Pariwisata berharap Danau Toba dapat menjadi pusat ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.
Deputi Kantor Perwakilan BI Sumut, Dr. Suryono, dalam paparannya menyebut sektor pariwisata berdampak luas bagi perekonomian: memberi pendapatan langsung dari wisatawan, mendorong sektor pendukung, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BI Sumut juga aktif berkontribusi melalui fasilitasi FGD Dewan Pakar simulasi revalidasi UNESCO, pelatihan dan kurasi UMKM, program Geopark Goes to School, serta Toba Geobike.
Sebagai penguatan identitas kawasan, Gubernur Sumatera Utara meresmikan logo dan maskot baru Toba Caldera UGGp. Ia juga menerima modul edukasi geopark dari Direktur Utama BPODT, yang akan digunakan sebagai materi pembelajaran mulai jenjang PAUD hingga SMA, guna menanamkan kesadaran menjaga kelestarian geologi, budaya, dan lingkungan Kaldera Toba.
Konferensi internasional ini turut menghadirkan narasumber ahli dari dalam dan luar negeri, seperti Dr. Dewarman Sitompul, M.Sc (Indonesia), Noordiana Bt Noordin, Ph.D (Malaysia), dan Soojae Lee, Ph.D (Korea Selatan). Kegiatan ditutup dengan workshop pengelolaan geosite oleh akademisi dan aktivis lingkungan Dr. Wilmar Simanjorang.
Dengan sinergi pemerintah, BI, akademisi, dan masyarakat, konferensi ini diharapkan dapat memperkuat warisan geologi Danau Toba sekaligus menggerakkan pertumbuhan ekonomi hijau dan inklusif di Sumatera Utara.(bp1)