Politik

Atas Dorongan Wakil Ketua DPRD Medan, Lima Perusahaan Sepakat Benahi Jalan Pelabuhan Raya Belawan

Teks foto: Wakil Ketua DPRD Medan Hadi Suhendra saat memimpin Rapat Koordinasi

Medan, buanapagi.com – Kerusakan parah di Jalan Raya Pelabuhan Belawan tak hanya menyebabkan kemacetan, tetapi juga menelan korban jiwa. Prihatin akan kondisi tersebut, lima perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Medan Belawan resmi menandatangani nota kesepakatan untuk memperbaiki jalan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR). Perbaikan drainase dan infrastruktur di depan lahan masing-masing perusahaan diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.

Dalam kesepakatan tersebut, para pemilik perusahaan menyatakan kesediaannya untuk melakukan perbaikan drainase di depan lahan masing-masing dengan biaya yang bersumber dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial untuk mendukung kelancaran dan keselamatan pengguna jalan.

Kelima perusahaan yang menandatangani kesepakatan itu adalah PT Sarana Baja Perkasa (SBP) yang diwakili Antony Sihombing, PT Sumatera Tobacco Trading Company (STTC) diwakili Rocky, PT Belawan Indah (BI) diwakili Jean Tampubolon, PT Mitra Jaya Bahari (MJB) diwakili Syahrun/Ayun, dan PT Pelindo Regional I diwakili Dominggo Pasaribu.

Penandatanganan nota kesepakatan turut disaksikan oleh sejumlah pihak, antara lain perwakilan Kejari Belawan Ammar Yusuf Siregar, Polres Pelabuhan Belawan AKP Edward Simanjuntak, Dinas SDABMBK Medan diwakili M. Kelana Putra, Dishub Medan Richard Medy, Camat Medan Belawan Yosse Ferry, serta Lurah Belawan II Saut Sitorus.

Rapat koordinasi terkait pelaksanaan perbaikan ini dipimpin langsung Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Hadi Suhendra.

Dalam arahannya, Hadi Suhendra menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak pengusaha, pemerintah kecamatan, kelurahan, serta instansi terkait agar perbaikan dapat berjalan sesuai rencana yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kota Medan.

“Perbaikan drainase dan infrastruktur ini merupakan wujud kepedulian pihak perusahaan melalui dana CSR. Nantinya, dana atau anggaran yang disediakan perusahaan akan dikumpulkan di satu titik, baik di Dinas SDABMBK maupun di kecamatan, agar pelaksanaan pekerjaan dapat terkoordinasi dengan baik,” ujar Hadi Suhendra, Selasa (8/7/2025) di gedung DPRD Medan.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Hendra ini menegaskan agar perbaikan jalan tidak hanya fokus pada pelebaran jalur, tetapi juga harus memperhatikan faktor keamanan dan ketertiban. Salah satunya dengan membangun median jalan yang lebih tinggi agar tidak disalahgunakan untuk tindakan kriminal seperti begal.

“Saya sudah sampaikan juga kepada pihak Pelindo dan kepolisian, jalan ini tidak perlu dibuat seperti jalan tol yang terlalu lebar. Cukup satu jalur yang memadai, tetapi dibuat lebih tinggi dan kokoh, supaya tidak dimanfaatkan jadi tempat rawan kejahatan. Ini tugas kita bersama untuk memastikan penataan yang tepat,” ungkapnya.

Selain itu, politisi Partai Golkar ini juga mengkritisi keberadaan pedagang kaki lima yang sering berjualan di badan jalan hingga menimbulkan kemacetan. Dia berharap agar semua pihak dapat saling mengingatkan dan berdialog secara baik demi terciptanya penataan kawasan yang rapi.

“Jangan sampai perusahaan sudah mengeluarkan dana besar untuk memperbaiki jalan, tetapi hasilnya sia-sia karena kemacetan masih terjadi akibat pedagang liar atau munculnya aksi kriminal. Kita harus sama-sama menjaga agar kawasan ini tetap tertib,” tegas Hendra.

Komitmen Pelindo

Perwakilan PT Pelindo Regional I, Dominggo Pasaribu, dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan beberapa tindak lanjut, seperti perbaikan dan pembersihan drainase di pangkal jalan tol, agar aliran air dari genangan bisa mengalir dengan lancar. Namun, dia juga menekankan pentingnya agar pemilik lahan (perusahaan) di sepanjang jalan segera membangun saluran drainase di depan lahan masing-masing, sehingga perbaikan dapat dilakukan bersamaan dan lebih efektif.

“Kami dari Pelindo sendiri juga sudah menganggarkan perbaikan walaupun dengan keterbatasan, dan akan terus berupaya baik tahun ini maupun tahun depan,” ujarnya.

Dominggo menambahkan, Pelindo menargetkan paling lambat bulan September 2025 sudah dapat menunjuk vendor untuk pelaksanaan perbaikan drainase dan jalan. Dia juga berharap ke depannya pengelolaan jalan ini dapat dialihkan kepada pemerintah daerah, sehingga perawatan jalan dapat dilakukan secara rutin.

“Kami berharap apa yang telah disepakati bersama hari ini bisa benar-benar ditindaklanjuti, dan perbaikan jalan akses pelabuhan dari Simpang Buaya hingga depan Smart dapat dilakukan bertahap, sehingga manfaatnya dapat dirasakan bersama,” pungkasnya.(bp1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *