Politik

Wajah Kota Pesisir Kumuh Karena Sampah, Hadi Suhendra Tegaskan Pentingnya Kesadaran Warga

Medan, buanapagi.com — Persoalan penumpukan sampah di Kecamatan Medan Belawan kembali menjadi sorotan serius dalam kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) yang digelar Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Hadi Suhendra.

Sosialisasi tersebut mengangkat Perda Kota Medan Nomor 7 Tahun 2024 tentang perubahan atas Perda Nomor 6 Tahun 2015 mengenai Pengelolaan Persampahan. Acara berlangsung di dua titik strategis yang kerap dilanda permasalahan kebersihan, yakni Jalan Stasiun No. 01 dan Jalan Sumatera No. 1, di Kecamatan Medan Belawan, Minggu (25/5/2025).

Hadi Suhendra secara lugas mengkritisi kondisi lingkungan di Kecamatan Belawan yang dinilai semakin mengkhawatirkan akibat masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya. Sampah rumah tangga, limbah plastik, serta sisa bahan bangunan tampak menumpuk di pinggir jalan, saluran drainase, dan area kosong yang dijadikan tempat pembuangan liar.

“Belawan saat ini sedang tidak baik-baik saja. Penumpukan sampah terjadi hampir di seluruh kelurahan. Wajah kota kita yang seharusnya menjadi kawasan maritim yang bersih dan sehat, justru terlihat kumuh dan tidak terawat. Ini bukan hanya persoalan estetika, tapi juga ancaman kesehatan masyarakat,” tegas Hadi Suhendra.

Legislator Dapil II ini menekankan, bahwa Perda yang baru disosialisasikan ini hadir sebagai upaya memperkuat landasan hukum dalam pengelolaan persampahan yang lebih efektif. Perda No. 7 Tahun 2024 membawa sejumlah pembaruan, mulai dari pengaturan peran masyarakat, pemerintah kota, hingga pemberian sanksi administratif dan pidana ringan bagi pelanggar aturan kebersihan.

Pria yang akrab disapa Hendra ini menyebutkan, permasalahan sampah di Belawan tidak bisa hanya dilihat sebagai tanggung jawab pemerintah daerah. Ia menyebutkan bahwa akar masalah ini bersifat struktural dan juga budaya. Dari sisi struktural, masih banyak titik pemukiman yang tidak memiliki akses layanan pengangkutan sampah secara rutin. Sementara dari sisi budaya, sebagian masyarakat masih menganggap enteng persoalan sampah dan belum membudayakan pola hidup bersih.

“Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah. Banyak warga yang memilih membuang sampah ke sungai atau pinggir jalan, bahkan ada yang melakukannya pada malam hari agar tidak terlihat,” ujarnya.

Tokoh pemuda ini juga mengungkapkan keprihatinan atas rusaknya ekosistem laut di kawasan Belawan akibat sampah domestik yang terbawa arus sungai ke laut lepas. Hal ini berdampak langsung pada mata pencaharian nelayan yang kini mulai mengeluh karena hasil tangkapan berkurang akibat pencemaran.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh gerakan kolektif. Kalau setiap lingkungan kompak, maka tidak akan ada lagi tumpukan sampah liar. Anak-anak kita pun akan tumbuh dengan pola pikir sehat sejak dini,” ungkapnya.

Kegiatan sosialisasi ini disambut antusias oleh warga. Sejumlah warga yang hadir menyampaikan langsung keluhan mereka kepada Hendra, termasuk tentang kurangnya edukasi mengenai pemilahan sampah dan tidak adanya tempat pembuangan sementara (TPS).

“Kadang kami sudah buang sampah di tempat yang benar, tapi karena tidak diangkut berhari-hari, akhirnya menumpuk lagi dan jadi bau,” ujar seorang warga Jalan Sumatera.

Menanggapi hal itu, politisi Partai Golkar ini pun berjanji akan menyampaikan keluhan warga langsung kepada Wali Kota Medan dan Dinas terkait. Ia juga akan mendorong penguatan anggaran untuk penambahan armada pengangkut dan petugas kebersihan, khususnya di daerah pesisir seperti Belawan.

Hadi Suhendra juga mengajak seluruh warga untuk mengubah pola pikir dan perilaku dalam mengelola sampah. Ia optimis, jika ada kerja sama yang kuat antara masyarakat dan pemerintah, maka wajah Belawan yang bersih, hijau, dan sehat bukanlah sekadar angan-angan.

“Tidak ada kota yang bersih tanpa warga yang peduli. Mari kita mulai dari rumah sendiri. Buang sampah pada tempatnya, ajak tetangga untuk peduli, dan dorong anak-anak kita mencintai lingkungan. Belawan bisa bersih, jika kita bersama,” pungkasnya.(bp1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *