Medan, buanapagi.com – Yayasan Indian Sosial Komunitas (YISK) resmi mengukuhkan kepengurusan barunya dalam acara yang berlangsung penuh semangat dan harapan pada Minggu (2/3/2025) lalu di Arion Cafe & Lounge. Acara ini menjadi momentum penting bagi yayasan yang telah berdiri selama tujuh tahun dalam upayanya membantu masyarakat keturunan India di Indonesia, khususnya di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Penasihat YISK, Rommy Van Boy, menyampaikan apresiasi terhadap perjalanan yayasan ini sejak didirikan pada tahun 2017. Menurutnya, YISK telah berkembang menjadi organisasi yang berkontribusi nyata bagi masyarakat dan harus terus diperkuat agar semakin luas manfaatnya.
“Saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai YISK dalam tujuh tahun terakhir. Yayasan ini lahir dari niat mulia dan telah membuktikan kepeduliannya kepada masyarakat. Dengan kepengurusan baru yang lebih solid, saya optimis YISK bisa semakin berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat keturunan India di Indonesia,” ujar Rommy Van Boy kepada wartawan di gedung DPRD Medan, Selasa (4/3/2025).
“Perjuangan ini tidak bisa dilakukan sendirian. Semua pihak harus bersatu dan memberikan kontribusi, baik dalam bentuk tenaga, pemikiran, maupun dukungan finansial. Jika kita bisa bersatu tanpa melihat perbedaan suku, ras, atau agama, kita bisa menciptakan perubahan besar bagi komunitas kita,” tambahnya.
Sebagai Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Golkar itu menegaskan, bahwa untuk mencapai visi besar tersebut, dibutuhkan lebih banyak dukungan dari masyarakat dan para dermawan.
Ketua PAC Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Medan Polonia itu juga mengajak seluruh masyarakat keturunan India di Indonesia untuk ikut serta dalam perjuangan ini, baik dengan menjadi relawan, memberikan donasi, maupun membantu dalam bentuk lain.
“Bersama, kita bisa menciptakan perubahan. Kita ingin membangun komunitas yang kuat, yang saling membantu, dan yang bisa memberikan manfaat bagi generasi mendatang,” tegasnya.
Perjalanan dan Tantangan YISK
Ketua YISK yang baru dikukuhkan, Jae Chandra (Shanker), menuturkan bahwa perjalanan yayasan ini penuh tantangan, terutama dalam hal keterbatasan sumber daya dan pendanaan.
“Kami ingin membantu lebih banyak orang, tetapi keterbatasan dana sering menjadi kendala. Namun, kami bersyukur karena semakin banyak pihak yang mulai mendukung yayasan ini,” ungkapnya.
Menurutnya, kepengurusan baru ini memiliki visi besar untuk memperkuat tiga pilar utama, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. YISK berencana menyediakan program beasiswa bagi anak-anak keturunan India yang berprestasi tetapi kurang mampu, mendirikan klinik kesehatan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan, serta mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah melalui pelatihan keterampilan serta pemberian modal usaha.
Selain itu, YISK bercita-cita memiliki pusat sosial mandiri yang mencakup berbagai fasilitas, seperti tempat belajar, klinik kesehatan, hunian sementara bagi yang membutuhkan, serta kantor pusat yayasan yang akan menjadi pusat koordinasi berbagai program sosial.
“Mimpi kita adalah memiliki tempat sendiri, tempat di mana anak-anak bisa belajar, tempat di mana mereka yang sakit bisa mendapatkan perawatan, dan tempat di mana orang-orang yang membutuhkan bisa tinggal sementara. Ini bukan sekadar impian, tetapi sesuatu yang bisa kita wujudkan bersama,” katanya dengan penuh semangat.
Sejak didirikan pada 5 Januari 2018, YISK telah berkembang menjadi organisasi sosial yang bermanfaat bagi komunitas keturunan India di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Dalam tujuh tahun perjalanannya, yayasan ini telah menangani 8.459 kasus sosial dengan total dana bantuan sebesar Rp 3.569.387.000. Berikut rincian perkembangannya dari tahun ke tahun:
2018: 75 kasus terselesaikan dengan dana Rp 34.572.900.
2019: 450 kasus, total bantuan Rp 365.133.303.
2020: 714 kasus, total bantuan Rp 487.000.000.
2021: 1.148 kasus, total bantuan Rp 685.000.000 (termasuk penggalangan dana Rp 220 juta untuk ambulans dalam 16 hari).
2022: 2.291 kasus, total bantuan Rp 681.000.000.
2023: 2.389 kasus, total bantuan Rp 770.000.000 (termasuk aksi sosial Fun Walk dalam rangka HUT ke-5 YISK).
2024: 2.407 kasus, total bantuan Rp 691.387.000.
Jenis bantuan yang telah diberikan mencakup dukungan pendidikan, layanan kesehatan, bantuan sembako, ambulans, dukacita, serta bantuan rumah tangga.
Susunan kepengurusan YISK 2023-2025 yang baru dikukuhkan terdiri dari:
Penasihat: Rommy Van Boy, Jaswant Kumar, Kalipa (Baya) Dr. A. Nada Rajen, Vijay Khan.
Ketua Pembina: R.K Manoraj
Wakil Pembina: Mages Waren, Krisna
Pengawas: Dharma Suganda
Penasehat Hukum: Jiwika Sonia, SH
Ketua YISK: Jae Chandra
Wakil Ketua: Dilbag Singh
Sekretaris: Mahesa Sharma
Wakil Sekretaris: Kartik SE
Bendahara: Harpreet Singh
Wakil Bendahara: Revindra
Koordinator:
Rames (Ketua Koordinator)
Dhani Asfrilla (Koordinator Pendidikan)
Madhiab Legen (Koordinator Sembako)
Jimmy Jayaraj (Koordinator Event, Household, Bagian Umum, dan Humas)
Ananda (Koordinator Kesehatan, Dukacita, dan Ambulans)
Prajna Wira (Wakil Koordinator Pendidikan)
Hendra (Wakil Koordinator Sembako)
Saret Kumar (Staf)
Suasana penuh kehangatan dan semangat kebersamaan terlihat jelas, mencerminkan komitmen kuat para pengurus dan anggota YISK untuk terus bergerak maju. Dengan kepengurusan baru yang penuh dedikasi serta dukungan dari berbagai pihak, YISK optimis dapat terus menjadi pilar yang memperkuat komunitas keturunan India di Indonesia serta memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.(bp1)