Medan , buanapagi.com – Komisi 3 DPRD Kota Medan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Perum Bulog dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Medan untuk membahas ketersediaan serta kenaikan harga bahan pokok menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri. Rapat berlangsung, Senin (10/3/2025) dan dipimpin oleh Ketua Komisi 3, Salomo Tabah Ronal Pardede.
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah anggota DPRD Kota Medan, di antaranya H. Zulkarnain, H. T. Bahrumsyah, Godfried Effendi Lubis, David Roni Ganda Sinaga, Agus Setiawan, Doli Indra Rangkuti, Dodi Robet Simangunsong, dan Agus Setiawan.
Dalam rapat tersebut, Godfried Effendi Lubis mempertanyakan lonjakan harga sejumlah bahan pokok, seperti telur ayam, cabai merah, minyak goreng curah, daging ayam, dan beras kualitas super di Medan. Berdasarkan data dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS), kenaikan harga bahan pokok berkisar antara 0,07% hingga 0,8%. Menurutnya, kenaikan ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor permintaan yang meningkat menjelang Ramadan, tetapi juga disebabkan oleh faktor psikologis serta distribusi yang kurang efektif.
Sementara itu, David Roni Ganda Sinaga menyoroti lonjakan harga beras di pasar yang naik signifikan dari Rp62.000 menjadi Rp67.000 per kilogram. Ia meminta klarifikasi dari Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Medan serta Perum Bulog terkait kenaikan ini. David juga mempertanyakan apakah lonjakan harga tersebut masih dalam batas wajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Anggota DPRD lainnya, H. T. Bahrumsyah, mengajukan pertanyaan terkait kerja sama antara Bulog dan perusahaan lokal di Medan. Ia juga menyoroti efektivitas program pasar murah, yang seharusnya membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Menanggapi pertanyaan para anggota dewan, Pemimpin Cabang Perum Bulog Medan, Rafli Ismael, menjelaskan bahwa pihaknya hanya berperan sebagai operator dalam pelaksanaan program beras sejahtera dan pasar murah. Untuk penjualan langsung ke masyarakat, Bulog masih menunggu alokasi kuota dari pemerintah pusat.
Bulog juga menyatakan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan produsen minyak goreng guna memastikan pasokan mencukupi menjelang Ramadan. Namun, distribusi minyak goreng melalui mekanisme pasar murah masih menghadapi kendala karena keterbatasan kuota yang belum ditetapkan.
Sementara itu, perwakilan Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Medan menyatakan bahwa mereka telah melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi kenaikan harga, di antaranya menggelar operasi pasar dan program pasar murah di beberapa titik di Kota Medan. Meski demikian, masih ada beberapa tantangan yang perlu diselesaikan, terutama dalam hal distribusi dan keterjangkauan harga bagi masyarakat.
Komisi 3 DPRD Kota Medan menegaskan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan harga bahan pokok dan meminta laporan berkala dari instansi terkait. DPRD juga mendesak agar pemerintah daerah dan Bulog meningkatkan sinergi dengan pelaku usaha lokal guna memastikan ketersediaan bahan pokok yang cukup serta harga yang lebih stabil, terutama selama bulan Ramadan dan Idulfitri.
Dengan adanya RDP ini, diharapkan ada langkah konkret yang dapat diambil untuk mengendalikan harga bahan pokok serta menjaga daya beli masyarakat, sehingga kebutuhan pokok selama bulan suci tetap terjangkau bagi semua kalangan.(bp1)