Palu, buanapagi.com – Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, Dadi Muradi, mengungkapkan bahwa untuk tahun 2025, dana sebesar Rp132 miliar telah dialokasikan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Kota Palu. Dana ini merupakan bagian dari program kelanjutan Multi Year Contract (MYC) yang dimulai sejak 2019 dengan total anggaran mencapai Rp1,2 triliun.
“Total rehabilitasi dan rekonstruksi sebesar Rp1,2 triliun sudah mencakup 15 kegiatan utama yang mulai berjalan sejak pascagempa 2018,” kata Dadi Muradi saat dihubungi melalui WhatsApp, Senin (20/1/2025).
Kontrak Tahun Jamak atau MYC adalah skema kerja yang memungkinkan pelaksanaan proyek membebani APBN lebih dari satu tahun anggaran. Salah satu fokus untuk tahun ini adalah revitalisasi pedestrian di sejumlah jalan utama Kota Palu.
Dalam kunjungan Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, ke Kantor BPJN Sulawesi Tengah pada Kamis (16/1/2025) lalu, dibahas sejumlah usulan terkait rehabilitasi jalan dan jembatan pascabencana. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah penataan trotoar dan pedestrian di kawasan perkotaan, seperti Jalan Yos Sudarso, Gajah Mada, Sam Ratulangi, Imam Bonjol, Mawar, Mangunsarkoro, Sudirman, hingga Jalan Moh Yamin.
“Sejak tahun 1980-an, trotoar untuk pejalan kaki di Kota Palu tidak pernah direvitalisasi. Revitalisasi ini sangat penting karena jalan-jalan tersebut merupakan representasi wajah Sulawesi Tengah,” ujar Hadianto.
Wali Kota menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur ini akan memberikan perubahan signifikan pada citra Kota Palu, mengingat banyak ruas jalan yang rusak akibat bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi 2018.
Dadi Muradi menyatakan, bahwa BPJN telah banyak berkontribusi dalam percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur di Kota Palu. Koordinasi yang baik antara Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi, dan BPJN menjadi kunci keberhasilan dalam pemulihan ini.
“Jalan yang berada di bawah tanggung jawab Pemerintah Kota maupun BPJN sudah diperbaiki, begitu pula jalan di bawah kendali Pemerintah Provinsi,” jelasnya.
Hadianto Rasyid berharap sinergi yang terjalin antara Pemerintah Kota Palu dan BPJN Sulawesi Tengah dapat terus ditingkatkan. Ia menilai revitalisasi pedestrian dan infrastruktur jalan menjadi langkah strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.
“Pembangunan infrastruktur adalah bagian tak terpisahkan dari upaya memajukan daerah. Kami berharap usulan yang telah kami sampaikan dapat segera diimplementasikan untuk mendukung pemulihan Kota Palu pascabencana,” tutupnya.
Kegiatan rehabilitasi ini tidak hanya bertujuan untuk pemulihan pascabencana, tetapi juga sebagai langkah untuk menciptakan wajah baru bagi Kota Palu sebagai ibu kota provinsi yang lebih modern dan ramah bagi warganya.(bp/Mat)