Advetorial

Mantan Narapidana Teroris Kibarkan Merah Putih di Gunung Persembunyian MIT

Poso, buanapagi.com – Sebanyak 62 mantan narapidana teroris (Napiter) mengibarkan bendera merah putih berukuran 15×20 meter, pada Jumat (16/8/2024), di pegunungan Biru, Kabupaten Poso. Momen tersebut diabadikan oleh Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya sebagai aksi patriotik untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Diketahui, Blue Mountains atau pegunungan Biru merupakan salah satu tempat persembunyian favorit kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Lokasinya berada di kawasan Tamanjeka, Kabupaten Poso.

Komandan Operasi (Kaops) Madago Raya, Kombes Pol Boy F.S. Samola mengungkapkan, aksi ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.

“Kami juga melibatkan Bhayangkara Tadulako Offroad (BTOF) yang berperan dalam pengibaran bendera berukuran 15×20 meter tersebut,” kata Kombes Pol Boy F.S. Samola, Sabtu (17/08/2024).

Menurut dia, pengibaran bendera berukuran besar ini merupakan simbol rasa cinta dan kesetiaan mantan narapidana terhadap bangsa dan negara, yang dibarengi dengan semangat kebersamaan antara aparat dan masyarakat.

Pada kesempatan itu Satgas Madago Raya juga melakukan kegiatan sosial dengan memberikan bantuan kepada masyarakat setempat.

Bantuan tersebut berupa pembagian paket sembako, 3.500 bibit pohon, serta sejumlah dana kepada 62 mantan napiter yang mengikuti kegiatan tersebut. Tak hanya itu, 100 bendera merah putih juga dibagikan kepada para mereka untuk dipasang di depan rumahnya.

“Pengibaran bendera ini, sekaligus bantuan sosial yang kami berikan, merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus membina dan berkolaborasi dengan para mantan napiter. Aksi ini juga menjadi bukti bahwa Poso kini menjadi kawasan yang aman dan kondusif,” jelas Kombes Pol. Boy F.S. Samola.

Dijelaskannya, saat ini tercatat ada sekitar 200 eks napiter yang terdaftar dari berbagai daerah seperti Kabupaten Poso, Tojo Una-Una, Morowali Utara, Sigi, dan Kota Palu.

Sementara itu, salah satu mantan napiter, Indra (32), warga Desa Kasiguncu, Kabupaten Poso, menyatakan keikutsertaan mereka dalam kegiatan tersebut merupakan wujud kesetiaan dan kecintaan mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kami ikut serta memperingati kemerdekaan Indonesia dan kegiatan ini menunjukkan bahwa kita bersatu dengan negara,” ujarnya. (bp/r)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *