Ekonomi

Kick-Off GNPIP, Deputi Gubernur BI Sebut Inflasi Pangan Menjadi Sangat Kritikal

Deliserdang, buanapagi.com – Kelompok inflasi pangan menjadi sumber utama inflasi dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan kenaikan inflasi pangan saat ini akan menggerus daya beli sehingga menurunkan kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung saat memberikan sambutan pada acara Kick-Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumatera Utara, yang digelar secara Hybrid, di Desa Sidodadi, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, Rabu (31/8/2022)

Kick-Off GNPIP tersebut dihadiri Anggota Komisi XI DPR RI, Hidayatullah, Gus Irawan Pasaribu, Sihar Sitorus, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Kepala KPw BI Sumut, Doddy Zulverdi, Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan, Bupati Dairi, Bupati Karo, Pangdam I BB, Kapolda Sumut, dan Forkopimda Sumut lainnya.

Juda Agung menyebutkan, saat ini di tengah proses pemulihan ekonomi pasca Covid-19, dunia dihadapkan dengan masalah krisis pangan dan krisis energi yang disebabkan perang antara Rusia dan Ukraina.

Negara-negara maju seperti Amerika yang inflasinya biasanya hanya single digit di 2 persen, kini sempat berada di angka 10%. Belum lagi negara-negara lain seperti Turki yang inflasi puncaknya mencapai 60%.

“Kita di Indonesia, walaupun tidak setinggi di negara lain, tetapi inflasi ini sudah menjadi sebuah ancaman bagi kesejahteraan masyarakat. Pada Juli kemarin inflasi berada di 4,9% dan salah satu sumber utama dari inflasi itu adalah dari inflasi pangan yang perannya mencapai 11,9% dan merupakan kelompok tertinggi di beberapa tahun terakhir, khususnya kelompok inflasi pangan,” ujar Juda Agung.

Menurutnya, inflasi pangan ini menjadi sangat kritikal. Karena bobot inflasi pangan terhadap pengeluaran rumah tangga di Indonesia, khususnya rumah tangga menengah ke bawah, itu sangat besar.

“Sehingga kenaikan inflasi bahan pangan ini, tentunya akan menggerus daya beli yang akhirnya menurunkan kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah. Apabila tidak kita tangani dengan baik, ini akan berdampak kepada sosial politik, dan bahkan keamanan,” tegasnya.

Dia menyebutkan, acara Kick-Off GNPIP yang digelar di Deliserdang tersebut yang dihadiri Forkopimda Sumut seperti Pangdam, Polda, Kejaksaan, Gubernur, Bupati, BI dan lainnya, merupakan sebuah pertemuan strategis untuk saling bergandeng tangan dalam mengatasi inflasi pangan di daerah Sumatera Utara ini.

“Target kita, bagaimana menurunkan inflasi pangan yang mencapai 11,9% tadi menjadi ke 5%. BI Sumut diharapkan terus mendukung upaya Pemda Sumut sebagai Ketua TIPD dalam melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi pangan, sehingga target dari 11% menjadi 5% bisa tercapai,” harapnya.

Juda juga menyebutkan, GNPIP diharapkan dapat mengoptimalkan upaya dan aksi nyata dalam stabilisasi harga pangan (dari sisi suplai) dan mendorong produksi guna meningkatkan ketahanan pangan, yang lebih terintegrasi serta berdampak nasional berlandaskan pada kerangka 4K, sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.

“Kita harus mengambil langkah untuk menangani aspek yang lebih struktural, dengan mendorong inovasi dan digitalisasi pertanian seperti yang telah dilakukan oleh klaster cabai merah di Sumatera Utara yang telah menerapkan konsep integrated farming dengan pembuatan pupuk organik secara mandiri hingga implementasi sistem lelang terpusat pada sub terminal agribisnis dalam sistem pemasarannya,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi juga turut menyampaikan pentingnya penguatan sinergi dan komitmen dari seluruh stakeholder dalam rangka mendukung pelaksanaan program pengendalian inflasi di daerah, salah satunya melalui GNPIP.

Penguatan di sisi produksi perlu terus didorong melalui pembukaan klaster pangan baru di daerah sentra, mereplikasi inovasi dari klaster cabai merah integrated farming yang telah diresmikan.

Selain itu, peningkatan produksi di sisi hulu bagi komoditas hortikultura lainnya akan terus dilakukan melalui berbagai pelatihan maupun bantuan saprodi, termasuk peningkatan akses terhadap teknologi dan ekonomi digital serta pembiayaan kepada para UMKM.

Dalam acara tersebut diawali dengan melakukan panen bersama cabai merah di Kelompok Tani (Poktan) Juli Tani, di Desa Sidodadi, Kec. Beringin, Kab. Deliserdang. Selanjutnya juga dilakukan peresmian Klaster Baru Hortikultura, Klaster Cabai Merah, gabungan kelompok tani (Gapoktan) Terpuk Sisiwah di Desa Suka, Kec. Tiga Panah, Karo dan Klaster Bawang Merah Poktan Mutiara di Desa Paropo 1 Kec. Silahisabungan, Dairi, dan beberapa rangkaian kegiatan lainnya. (bp1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *