Ragam

Realisasi Bantuan UMKM Pekon Way Kunir Diduga Ada Kong Kalikong Aparatur Pekon

Pringsewu, buanapagi.com – Wilayah ekon Way Kunir, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung diduga penerapan UMKM tidak tepat sasaran, Sabtu (4/6/2022).

Harapan pemerintah memastikan program Usaha Mikro Kecil dan Menegah ( UMKM) tepat sasaran. Hal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah, dalam menstabilkan ekonomi masyarakat ditengah persoalan pandemi covid-19.

Adapun bantuan program UMKM itu diperuntukkan bagi masyarakat terdampak covid-19, wabil khusus bagi mereka pedagang kecil di Pekon Way Kunir tidak tersentuh.

Kebanyakan dari penerima UMKM di Pekon tersebut mereka yang sudah berkecukupan, termasuk orang-orang yang sudah hidup mapan.

Tidak hanya itu, termasuk aparatur Pekon yang bertugas di kantor Pemerintahan Pekon (aparatur pekon/desa) tersebut juga diduga mendapatkan bantuan program UMKM.

Dalam minggu ini tim media ini mendapatkan informasi dari salah seorang warga (sumber) yang tidak ingin disebutkan namanya berinisial (red) menjelaskan, bahwa di tahun 2022 Pekon Way Kunir mendapatkan bantuan UMKM.

Menurutnya, sebelumnya pada pendataan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diduga terjadi kong kalikong.

Nyatanya, kata dia, realisasi UMKM di Pekon Way Kunir berbanding terbalik. Pasalnya, adapun bantuan yang diperuntukkan bagi pelaku usaha seperti pedang kecil itu tidak tersentuh. Mirisnya lagi, yang mendapatkan bantuan pemerintah tersebut justru kebanyakan dari mereka merupakan aparatur Pekon setempat.

“Kami, khususnya saya tidak terima. Bukannya UMKM itu diperuntukan untuk pedagang. Mengapa yang dapat semua malah aparatur Pekon. Ini tidak benar. Tolong itu data segera dirubah. Bahkan kepada pihak terkait, saya minta untuk mengusut tuntas persoalan UMKM di Pekon Way Kunir. Kedepannya, saya berharap bentuk bangunan apapun dari pemerintah harus tepat sasaran, “tegas sumber tersebut.

Sementara itu, Sodik Plt kepala Pekon Way Kunir menyampaikan bahwa ini tidak ada masalah, tapi ini masalah, karena ada aparatur pekon yang terkait di dalam UMKM.

“Kalau saya gak ada masalah, kalau dikatakan ini masalah tidak masalah,  tetapi ini masalah. Karena ada aparatur Pekon yang terlibat disini, coba saya tanyakan dulu,” katanya, saat dihubungi salah satu rekan media. (bp/tim/abbd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *