Pringsewu, buanapagi.com – Salah satu pekerjaan proyek Drainase dan Talud (TDP) yang di Dinas PU Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung tahun anggaran 2022 yang terletak di Pekon Panggung Rejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu diduga tidak sesuai spekfikasi pekerjaan, Jumat (17/6/2022).
Tampak secara pandang dilokasi kegiatan, terutama terlihat tidak terlihat memakai pondasi tanam pada dasar drainase yang dudah dipasang pada dinding-dinding galian tanah drainase.
Seperti halnya yang diutarakan oleh beberapa warga setempat, itu ada proyek pekerjaan drainase tapi anehnya kok tidak ada pakai pondasi yang tertanam. Selain itu, juga biasa dilihat warna matrial batu belah yang digunakan.
“Kurang bagus, karena menurut pengamatan kami proyek pemerintah, tapi tahap pelaksanaannya tidak sesuai dengan pedoman pemerintah dalam tahapan pekerjaan drainasenya. Tidak ada pondasi tanamnya dan warna matrial batu belah yang digunakan warna putih, ma’af seperti batu kapur gitu,” tuturnya, sembari tangannya menunjuk ke arah lokasi kegiatan saat ditemui tim media ini yang namanya enggan ia sebutkan.
Disaat itu, bila melihat uraian di papan informasi kegiatan yang dipasang dilokasi tertuliskan pekerjaan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan besaran anggaran pagu Rp:2.958.811.000,00, dengan nomor Kontrak: 620/KTR/PPK/BM-DAK-02/D.03/V/2022.
Sementara Wawan selaku pelaksana kegiatan dilapangan ia kepada tim awak media ini mengatakan, bahwa ini jenis kerjaan Full Base, memang untuk batu belah putih itu sudah terpasang. tapi baru sedikit, dan sudah tidak dipakai lagi.
“Mengenai pasir kita minta ke pengesup, kita minta pasir sendang. Menurut pengesup itu pasir sendang, karena kita saling percaya aja,” kata Wawan pada Kamis (16/06/202) saat disinggung soal amparan pasir pada dasar pasangan batu belah drainase.
Kata Wawan, selain itu juga disinggung mengenai pemasangan batu galian pondasi tanam pada drainase, ia dengan jelas menjelas memang tidak ada galian atau pasangan untuk pondasi tanam, karena model sekarang sudah model baru.
Ya, memang begitu karena belum selesai, ini kan dikasih lantai, nanti setelah itu maka akan terlihat pasangan drainase akan dibawah, jadi begini aja silahkan ngobrol lansung sama pihak rekanannya, yaitu bapak Heru,” ujarnya.
Ditempat lokasi yang sama, pihak rekanannya Heru dihubungi melalui via teleponnya, mengatakan, untuk batu itu diukur dari kerasnya batu, bukan dari warnanya, untuk pemasangan dibayar dari satuannya. Misalkan, dibutuhkan sepuluh kubik yang dikerjakan sembilan kubik kita cuma dibayar sembilan kubik saja.
“Nah begitu pula sebaliknya, kalau sepuluh kubik terus dikerjakan sebelas kubik ya kita minta tambah pembayaran yang sekubiknya. salah seorang nyeletuk minta tambah dari mana sedangkan nominal kerjaan uda jelas,” cetusnya.
Masih dilanjutkan Heru, ironisnya, masih banyak batu putih yang sudah terpasang dan kerjaan tidak memakai pondasi tanam dan amparan pasir, jadi begini saja pak, kalau ada yang kurang pas atau kurang baik saya ganti dengan yang baik, mumpung kerjaan belum banyak dan saya juga siap dibongkar daripada akhirnya bermasalah, dengan ini terimakasih atas kontrol sosialnya,” ujarnya sambil menutup telpon.(bp/abd/tim).