Asahan

Edukasi KKN Tematik UNA, Sosialisasikan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah

Asahan, buanapagi.com – Dalam rangka giat mengedukasi masyarakat, Dosen mendampingi Mahasiswa serta Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Asahan belum lama ini mengadakan kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk menambah wawasan dalam pemanfaatan perkarangan rumah sebagai peningkatan pangan masyarakat yang bertempat di Desa Bahung Sibatu Batu Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan.

“Desa Bahung Sibatu Batu merupakan Desa cukup jauh dari pusat kota atau pusat pemerintahan, Desa agraris yang terletak di Kabupaten Asahan dengan masyarakatnya sebagian besar sebagai petani,” kata M. Rizky Marpaung Ketua kelompok mahasiswa KKN-T Desa Bahung Sibatu Batu kepada buanapagi.com Minggu (19/06/2022).

Ditempat yang sama, Surya Fajri selaku Dosen Pendamping Lapangan menghimbau kepada mahasiswa peserta KKN-T membuat kegiatan edukasi lingkungan yang bermanfaat bagi warga sekitar.

Setelah dilakukan survey lapangan, dibuatlah tema edukasi Pemanfaatan Pekarangan Rumah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di Desa Bahung Sibatu Batu.

Kegitan ini kata Surya Fajri, untuk menggerakkan masyarakat setempat memanfaatkan lahan pekarangan melalui program “Kawasan Rumah Pangan Lestari” untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Desa Bahung Sibatu Batu dalam melakukan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan tanaman obat-obatan, buah dan sayuran di perkarangan mereka.

Adapun hal yang dibahas yaitu tentang Kawasan Rumah Pangan Lestari (KPRL), disampaikan juga oleh ketua kelompok mahasiswa Muhammad Rizy Marpaung tentang tehnik pembangunan rumah bibit atau Green House yaitu dengan menyediakan stok bibit dan tanaman bagi kelangsungan model Kawasan rumah pangan lestari untuk pertumbuhan tanaman dengan cara mempertahankan suhu, memperhitungkan transmisi cahaya, dan mengatur kelembaban udara secara merata sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman, penyemaian bibit dengan metode karton telur, media tanam veltikultur, pemeliharaan dan perawatan tanaman, serta pelatihan pembuatan pupuk organik dengan menggunakan kulit pisang dan cangkang telur.
Lebih lanjut disosialisasikan proses penyamaian bibit untuk mengurangi kematian tanaman yang belum siap dengan kondisi lahan untuk serta melindungi tanaman dari cuaca maupun gangguan lainnya serta tambahan vertikultur dalam media tanam yang di lakukan secara vertikal.

“Disini digunakan bahan bekas, bahan bekas juga dimanfaatkan dibuat menjadi vertikultur dilakukan untuk pemeliharaan dan perawatan pada tanaman, pada tanaman di lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik dan non organik dalam proses pemupukan tanaman bibit,” jelas Surya Fajri mengaakhiri. (bp/IZAL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *