Ragam

Pengurus DPP Gerakan Peternak Babi Indonesia Hadiri Rapat Dengan Dinas Ketapang dan Peternakan Sumut

Medan, buanapagi.com – “Alhamdulillah pada hari ini kita menggelar Rapat dengan Masyarakat dari Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Peternak Babi Indonesia (DPP GPBI) dan Insatansi terkait lainnya, berjalan dengan baik” demikian dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara (Sumut) Azhar, Harahap SP. M. MMA, usai memimpin Rapat dengan DPP Gerakan Peternak Babi Indonesia, yang berlangsung di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, Jalan Gatot Subroto Km 7 Medan, Senin (07/02/2022).

Lebih lanjut Azhar Harahap mengatakan, dalam upaya untuk merumuskan, langkah-langkah apa yang mau kita buat dalam rangka perbaikan ekonomi Masyarakat Peternak Babi Sumut, yang terdampak virus African Swene Fever (ASF) di Sumut.

Hal ini berketaitan regulasi atau pun Keputusan Menteri Pertanian, tentang pencabutan status wabah di Sumut, menjadi menjadi status tertular” ucapnya.

Azhar Harahap menambahkan, setelah itu baru bisa kita lanjutkan dengan langkah-langkah apa yang harus kita buat, karena kalau itu belum dicabut.

Kita belum bisa melakukan utuk melakukan restoking, atau pun yang lain-lain, untuk pemilarahaan Peternakan Babi di Sumatera Utara.

Maka dalam waktu satu Minggu ini, kita akan berkoordinasi dengan Menteri Pertanian, dengan mempertanyakan, sudah sampai di mana status wabah ASF di Provinsi Sumatera Utara.

Sampai sejauh ini kita telah melakukan upaya penelitian ke 16 Kabupaten, bersama Instansi terkait lainnya. Dimana, ada lagi ditemukan kejadian-kejadian virus ASF di 16 Kabupaten tersebut ditemukan dan hasilnya sudah kita sampaikan ke Pusat.

Untuk sebagai rekomendasi pembuatan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian tentang, status Virus ASF di Sumatera Utara.

Ditambahkannya lagi, Jadi dihimbau kepada Masyarakat para Peternak Babi di Sumut, agar bersabar, untuk menunggu keputusan dari Menteri itu.

Setelah SK Menteri itu keluar, yang mencakup sampai ke Daerah lain yang terkena Virus ASF di Indonesia, barulah kita ambil langkah-langkah apa yang kita lakukan untuk perbaikan perekonomian Masyarakat Peternak Babi di Sumatera Utara” pungkas Azhar Harahap.

Sementara, Ketua DPP Gerakan Peternak Babi Indonesia, Toman Purba, didampingi Sekretaris, Heri Ginting, dan Pembina GPP Gerakan Peternak Babi Indonesia, Sutrisno Pangaribuan mengatakan. Kedatangan kami ke Aula ini dalam rangka menekan atau meminta tolong kepada Pemerintah Sumatera Utara, agar menadakan pemulihan ekonomi bagi para peternak babi di Sumut.

Hal tersebut, karena berbagai upayabtelah kita lakukan selama ini, tapi sampai detik ini juga, belum ada kepastian dari Pemerintah Sumut memperhatikan perekonomian Masyarakat peternak babi yang sudah sangat menderita sekali.

Dan bahkan sampai saat ini juga, perernak babi sudah sangat langka, kenapa saya bilang langka. Di dalam Adat Istiadat kita etnis Batak, selalu menggunakan daging babi dan saat ini, kami tidak memakai itu lagi.

Gantinya kami sudah menggunakan daging ayam, atau daging lembu. Jadi kami sangat memohon sekali kepada Pemerintah, agar serius lah memperhatikan kami, yang sudah menjelang tiga tahun, tidak ada sedikit pun perhatian dari Pemerintah Sumut kepada kami para peternak babi.

Perlu diketahui, petani peternak babi di Sumut saat ini, sudah banyak yang tidak melakukan beternak lagi. Boleh di survey sampai ke seluruh pelosok-pelosok di Sumatera Utara, sudah tinggal kandang-kandang yang sudah kosong.

Ada pun satu atau dua peternak, itu hanya mencoba. Mereka mencoba nasib-nasiban rezeki. Apakah selamat, atau tidak.

Harapan kami, semoga di Sila ke Lima, yaitu Keadilan Sosial bagi Rakyat Indonesia, itu lah yang kami yakini di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Semoga terwujud, jangan ada yang pilih kasih.

Kami mengapreasi keputusan yang diutarakan oleh Kadis Pak Azhar Harahap, yang akan menjembatani permohonan kami ini untuk diberikan kepada Menteri Pertanian di Jakarta, kami akan tunggu jawaban dari beliau (Azhar Harahap).

Jika tidak direalisasi permohonan dan tuntutan kami, maka kami akan turun ke jalan, karena ini bukan masalah Politik, tetapi ini adalah masalah mengisi perut masalah makan untuk anak kami dan mata pencaharian. Jadi kami akan ajak Masyarakat, untuk turun ke jalan, karena kami sudah terobsesi sekali masalah mengisi perut, pungkas Toman Purba.

Sevelumnya dari DPP Gerakakan Peternak Babi Indonesia Sumut, akan berencana menggelar aksi HUT ke-2 Save Babi, di Kantor Gubernur Sumut dan Gedung DPRD Sumut, pada hari Kamis (10/02/2022) yang akan datang.

Dengan melakukan aksi damai yang dimotori Ketua DPP Gerakan Peternak Babi Indonesia Toman Purba,

Yang menuntut kejelasan terhadap nasib para peternak babi di Sumut. Sebab peternak babi telah banyak rugi, karena dampak dari wabah ASF yang masih berlangsung samoai sejauh ini. (bp/TS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *