Simalungun, buanapagi.com – Akibat banyaknya korban kecelakaan lalulintas di Jalan Provinsi Sumatra Utara, masyarakat Simalungun bersama Organisasi Aliansi Simalungun Bersatu (ASB) yang terdiri dari GEMAPSI (Gerakan Mahasiswa Dan Simalungun), GERPAKTAHAN (Gerakan pemuda anti Korupsi Transparansi Pemerintahan) langsung turun kejalan melakukan aksi unjuk rasa di Panei Tongah dan ke PTPN IV Unit Marjandi Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun, Kamis (26/08/2021).
Dalam aksi tersebut, mahasiswa dan masyarakat tetap mematuhi prokes 5 M.
Dalam aksinya GEMAPSI dan GERPAKTAHAN menyatakan sikapnya, bahwa menurut mereka Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tidak bekerja dengan baik, begitu juga delapan angota DPRD dari Dapil Siantar Simalungun dianggap tidak bekerja dengan baik, ucap Jahenson Saragih dalam orasinya.
Menurutnya, dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Simalungun sangat diperlukan infrastruktur yang baik, karena mayoritas pekerjaan masyarakat Kabupaten Simalungun adalah bertani.
“Berdasarkan investigasi kami dilapangan, kondisi jalan lintas provinsi yang berada di Kabupaten Simalungun sedang dalam tahap memprihatinkan, hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat dalam pendistribusian hasil panen dan aktivitas-aktivitas lainnya”, ujar Henson.
Henson juga menambahkan, hampir semua jalan lintas Propinsi Sumatera Utara dalam keadaan rusak parah, diantaranya, Jalan Lintas Perdagangan-Pematangsiantar, Jalan Lintas Siantar Saribu Dolok, Jalan Lintas Simpang Raya ke Tiga Ras, Jalan lintas Siantar – Tanah Jawa, Raya – Raya Kahean dan lainnya.
Bahwa hingga saat ini, kami menilai tidak adanya itikad baik dari Gubernur Sumatera Utara dan Wakil Gubernur Sumatera Utara untuk melakukan perbaikan terhadap jalan lintas Provinsi Sumatera di Kabupaten Simalungun.
Bahwa hingga saat ini kami menilai, tidak adanya upaya yang dilakukan oleh Anggota DPRD Sumatera Utara yang berasal dari Daerah Pemilihan Sumut X yang meliputi Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar untuk mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara guna memperbaiki jalan rusak tersebut.
Setelah selesai melakukan aksinya di jalan Lintas Siantar Saribudolok tepatnya di Panei Tongah massa aksi melanjutkan aksinya ke PTPN IV Unit marjandi
Anthony Damanik selaku ketua GEMAPSI dalam orasinya didepan gedung Unit marjandi mengatakan, berdasarkan investigasi mereka di lapangan, kondisi jalan rusak di Kabupaten Simalungun ini juga sangat dipengaruhi oleh aktivitas PTPN IV yang kerap kali menimbulkan banjir yang tentunnya sangat berpengaruh terhadap kualitas jalan di Kabupaten Simalungun.
”Kami juga sudah menyampaikan ke Menteri BUMN, Jajaran Direksi PTPN IV khususnya unit Marjandi untuk segera melakukan konversi tanaman sawit menjadi tanaman yang mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup atau Segera Angkat kaki dari Bumi HABONARON DO BONA, Tegas Thony.
Ketua Pospera Angkat Bicara
Ketua Pospera ( Posko Perjuangan Rakyat ) Kecamatan Pane Sihol Nainggolan SPd ketika di temui di ruang kerjanya mengatakan, Pospera sangat mendukukung kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak saya para mahasiswa tersebut. Merekalah sebagai regenerasi penerus bangsa ini kedepan dan para mahasiswa ini sangat sangat peduli apa yang dirasakan pengemudi yang melintasi jalan di provinsi tersebut. Dan mereka juga memikirkan keresahan masyarakat Kabupaten Simalungun.
“Dengan adanya gerakan para mahasiswa dan masyarakat, saya selaku Ketua Pospera Kecamatan Pane memohon agar pemerintah provinsi dan Anggota DPRD Provinsi, secepatnya menggapinya. Jangan sampai jiwa-jiwa kepemudaan mahasiswa dan masyarakat meletus, hal ini harus disikapi secara bijaksana oleh Gubernur dan DPRD Provinsi.
Dia juga menambahkan, Pospera siap bergandeng tangan bersama mahasiswa dan masyarakat untuk memperjuangkan hak-hak rakyat, karena Pospera membantu masyarakat yang tertindas dan yang dizolimi orang-orang yang berkuasa, ujarnya.(bp/SN)